Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I-2025 mencapai 4,87% secara year on year (yoy). Dibandingkan kuartal sebelumnya, ekonomi kontraksi 0,98%.
Angka tersebut merosot dari laju pertumbuhan kuartal IV-2024 yang sebesar 5,02%. Dibanding kuartal I-2024 bahkan anjlok dalam, karena saat itu masih mampu tumbuh 5,11%. Bahkan, jauh dari target pertumbuhan ekonomi oleh pemerintah sebesar 5,2% pada 2025.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mewanti-wanti, dinamika perekonomian global masih sangat menantang dan tidak mudah. Maka dari itu, perlu dilakukan pemantauan secara berkala dan upaya mitigasi dampak ketidakpastian.
"Antara lain melalui deregulasi, pembentukan satgas ketenagakerjaan, serta strategi mitigasi risiko untuk menjaga stabilitas ekonomi, serta melindungi dunia usaha dan menjaga daya beli masyarakat," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dikutip Selasa (6/5/2025).
Tak hanya itu, pemerintah juga telah melakukan negosiasi bilateral dan mendorong kerja sama di berbagai forum multilateral untuk bersama-sama mengatasi tantangan geopolitik global.
"Pemetaan produk unggulan untuk pasar ASEAN+3, Uni Eropa, dan BRICS juga dilakukan untuk membuka pasar ekspor baru," ujarnya.
Dari sisi internal, tantangan global ini menjadi momentum bagi pemerintah melalui semua K/L melakukan deregulasi mengatasi hambatan dalam perdagangan dan investasi terutama dari global.
"Termasuk kolaborasi mendorong kinerja dan membuka peluang pasar untuk sektor-sektor yang bernilai tambah lebih tinggi dan potensial bagi penguatan posisi Indonesia dalam global value chain," tambahnya.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bank Indonesia Proyeksi Ekonomi RI 2025 Tumbuh Tak Sampai 5,1%
Next Article Subsidi BBM Jadi BLT Mulai Januari 2025, Data Ini Akan Jadi Acuan