FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
13 March 2025 07:40

Para militan separatis di Pakistan dilaporkan telah meledakkan jalur kereta api dan menembaki Jaffar Express. Saat kejadian berlangsung, kereta api tersebut tengah melakukan perjalanan dari Quetta, ibu kota Balochistan, ke Peshawar di provinsi Khyber Pakhtunkhwa. (Hakkal Media/Handout via REUTERS)

Melansir Reuters pada Rabu (12/3/2025), para penyerang yang mengenakan bom bunuh diri duduk di samping penumpang yang disandera setelah militan mengambil alih kereta api, menurut berbagai sumber pada Rabu. Situasi ini mempersulit upaya penyelamatan pembajakan pertama di negara itu. (Hakkal Media/Handout via REUTERS)

Pasukan Pakistan telah menyelamatkan 155 penumpang. Pemerintah mengatakan operasi keamanan sedang dilakukan untuk membebaskan puluhan orang yang masih disandera, tanpa menyebutkan jumlah pastinya. (REUTERS/Naseer Ahmed)

Diketahui, Tentara Pembebasan Baloch (BLA), sebuah kelompok bersenjata etnis, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka mengancam akan mulai mengeksekusi sandera kecuali tahanan politik Baloch, aktivis, dan orang hilang yang dikatakan telah diculik oleh militer dibebaskan dalam waktu 48 jam. (REUTERS/Naseer Ahmed)

Sejak Selasa, BLA menahan 214 orang sandera. Sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa ada 425 penumpang di kereta ketika diserang. (REUTERS/Naseer Ahmed)

Jumlah militan yang terlibat dalam serangan itu tidak jelas di mana sumber keamanan mengatakan pada Rabu bahwa 27 orang telah tewas sejauh ini. Beberapa dari mereka yang diselamatkan dibawa ke Quetta pada Rabu pagi, dikawal oleh pasukan keamanan, di mana kerabat mereka menunggu mereka. (REUTERS/Stringer)

"Orang-orang diserang ... penumpang terluka dan beberapa penumpang meninggal," kata Muhammad Ashraf, yang berada di kereta. BLA adalah kelompok bersenjata etnis terbesar yang memerangi pemerintah Pakistan di provinsi Balochistan yang kaya mineral, berbatasan dengan Afghanistan dan Iran. (REUTERS/Naseer Ahmed)