7 hours ago
5
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa cadangan batu bara nasional per 2023 tercatat mencapai 31,7 miliar ton. Adapun, jumlah tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 50-60 tahun ke depan, tanpa adanya penemuan cadangan baru.
Kepala Biro Perencanaan Kementerian ESDM Hariyanto menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi dengan asumsi apabila produksi batu bara nasional per tahun lebih dari 500 juta ton.
"2023 itu 31,7 miliar ton. Ini kalau produksi dengan asumsi 500 juta ton lebih maka ketemunya cadangan batubara Indonesia 50-60 tahun, ada kalori rendah dan sedang kemudian kita melihat cadangannya cukup besar," kata Hariyanto dalam sesi diskusi peluncuran laporan The Energy Shift Institute "Coal in Indonesia: Paradox of Strength and Uncertainty", Selasa (17/6/2025).
Ia lantas menekankan bahwa batu bara mempunyai peran yang cukup penting dalam struktur penerimaan negara. Misalnya saja pada tahun 2024, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor batu bara mencapai Rp 140 triliun.
"Tahun 2024 itu batu bara sebagai salah satu penunjang PNBP Rp 140 triliun, cukup signifikan," ujarnya.
Hariyanto menilai bahwa sebagai sumber energi fosil yang dominan, batubara masih menjadi tulang punggung dalam bauran energi nasional. Terlebih, bauran energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia baru mencapai 14% hingga akhir 2024.
"Kondisi yang ada EBT per tahun 2024 kemarin kan kurang lebih 14% dari bauran energi nasional sehingga batu bara menjadi sumber energi yang masih dominan," katanya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Tak Perlu Keluar dari Batu Bara Cs, Ini Alasannya
