- Pasar keuangan Indonesia kompak menguat pada akhir pekan lalu
- Wall Street ditutup beragam pada pekan lalu, Nasdaq melemah sementara S%P dan Dow Jones menguat
- Data ekonomi dalam dan luar negeri akan menjadi penggerak pasar pekan ini
Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar keuangan Indonesia menutup pekan lalu kompak di zona hijau. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di level 8.394,59, sementara rupiah turut menguat tipis ke posisi Rp16.680 per dolar AS.
Pasar keuangan Indonesia diharapkan melanjutkan tren positifnya pada pekan ini. Selengkapnya mengenai proyeksi sentimen hari ini dan sepanjang pekan depan bisa dibaca d halaman 3 artikel ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu, Jumat (7/11/2025) kembali mencetak rekor harga penutupan tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH).
Indeks ditutup naik 57,53 poin atau 0,69% ke level 8.394,59. Sebanyak 303 saham naik, 332 turun, dan 321 tidak bergerak.
Nilai transaksi mencapai Rp 15,5 triliun, melibatkan 25,29 miliar saham dalam 1,94 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar mencapai Rp 15.316 triliun.
Dengan demikian sepanjang pekan lalu, IHSG menguat 2,26%. Mengutip Refinitiv, mayoritas sektor berada di zona hijau, meskipun jumlah saham yang turun lebih banyak dibandingkan dengan yang naik. Energi dan properti tercatat sebagai sektor yang mengalami kenaikan lebih dari 2%.
Beralih ke pasar valuta asing, rupiah melemah dalam sepekan perdagangan terhadap dolar Amerika Serikat (AS)
Merujuk data Refinitiv, rupiah ditutup di level Rp16.680/US$, menguat 0,06% pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (7/11/2025).
Namun secara kumulatif, rupiah masih melemah 0,33% sepanjang pekan, dengan rentang pergerakan berada di Rp16.610-Rp16.740/US$.
Penguatan rupiah di akhir pekan turut ditopang oleh sentimen positif dari dalam negeri, terutama setelah Bank Indonesia (BI) melaporkan kenaikan cadangan devisa (cadev) pada Oktober 2025.
BI mencatat posisi cadev mencapai US$ 149,9 miliar, naik dari US$ 148,7 miliar pada September 2025. Peningkatan ini dipicu oleh penerbitan surat utang global pemerintah serta setoran pajak yang masuk ke kas negara.
Dari pasar Surat Berharga Negara (SBN), imbal hasil SBN tenor 10 tahun melandai ke 6,14% pada Jumat pekan lalu, dari 6,17% pada perdagangan sebelumnya. Imbal hasil yang melandai harga SBN tengah naik karena diburu investor.
Pages

2 hours ago
1

















































