Boikot Israel Efektif? Starbucks Bakal PHK 1.100 Karyawan

2 weeks ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Jaringan kopi Starbucks yang berbasis di Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan akan memberhentikan 1.100 pekerja. Pemutusan hubungan karyawan (PHK) tersebut diumumkan CEO Brian Niccol.

"Kami menyederhanakan struktur kami, menghilangkan lapisan dan duplikasi, dan menciptakan tim yang lebih kecil dan lebih gesit," katanya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Selasa (25/2/2025).

"Tujuan kami adalah untuk beroperasi lebih efisien, meningkatkan akuntabilitas, mengurangi kompleksitas, dan mendorong integrasi yang lebih baik. Semua dengan tujuan menjadi lebih fokus dan mampu mendorong dampak yang lebih besar pada prioritas kami," tambahnya.

Dalam pernyataan tersebut, Niccol juga berjanji untuk mempercepat layanan. Ia menegaskan akan meningkatkan pengalaman pemesanan melalui ponsel, dan mengembalikan suasana kafe perusahaan sebelumnya di dalam toko.

Starbucks sendiri mempekerjakan 16.000 pekerja korporat hingga September. Perusahaan menyatakan bahwa staf di bagian manufaktur, distribusi, pergudangan, dan pemanggangan serta karyawan kafe tidak akan terpengaruh oleh PHK tersebut.

Menurut laporan tahun 2024, Starbucks mempekerjakan sekitar 211.000 orang di AS. Perusahaan mempekerjakan sekitar 150.000 karyawan di seluruh dunia.

Pengumuman terbaru dari jaringan kopi Amerika itu muncul di tengah boikot makanan yang berbasis di AS sebagai tanggapan atas dukungan Washington untuk Israel selama perang genosida di Gaza. Akibat boikot yang masif, Starbucks mengalami serangkaian penurunan penjualan triwulanan.

Sementara itu, gencatan senjata telah diberlakukan di Gaza sejak bulan lalu. Langkah tersebut menghentikan sementara perang genosida Israel, yang telah mengakibatkan kematian sedikitnya 48.300 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam kehancuran.

Pada November, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel (PM) Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di wilayah tersebut.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bank Raksasa AS, JPmorgan Chase Bakal PHK Karyawan

Next Article Video : Nestapa Nasib Pekerja Terdampak PHK

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |