Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) turun tangan mendorong pengembangan pasar obligasi korporasi untuk memberikan alternatif sumber pembiayaan sektor swasta sekaligus menurunkan biaya pendanaan (cost of fund).
Hal ini dilakukan dengan membuka penggunaan obligasi korporasi sebagai underlying dalam transaksi repurchase agreement (repo) di BI. Langkah ini diharapkan mampu mendorong minat investor untuk membeli obligasi korporasi.
BI menyatakan perluasan pasar repo akan memperkuat dan memperdalam pasar keuangan terutama obligasi korporasi, sebagai sumber pembiayaan ekonomi.
Perluasan underlying transaksi repo BI dapat mendorong transaksi surat berharga berkualitas tinggi, sehingga dapat mendorong peningkatan likuiditas di pasar keuangan hingga menurunkan biaya dana pinjaman korporasi tersebut.
Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI Fitra Jusdiman mengatakan bahwa Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan pasar obligasi korporasi karena masih tertinggal dengan negara lainnya.
Fitra mengatakan Indonesia baru memiliki nilai pasar obligasi korporasi hanya 2,1% dari jumlah PDB, masih kalah dengan negara lainnya di Asia.
"Di berbagai negara. Kalau kita lihat disini, misalkan, misalkan Jepang, Korea, Singapura itu, bahkan Korea, 60% nya itu adalah obligasi koperasi, Di pasarnya. Singapura juga cukup tinggi, Indonesia, baru 2,1%," ujar Fitra di acara Taklimat BI pada Jumat (7/11/2025).
Fitra menyampaikan manfaat dari perluasan repo ini bagi perusahaan atau korporasi adalah lebih optimalnya alternatif pembiayaan lewat obligasi yang dinilai lebih efisien.
"Harapannya, kalau perusahaan juga sudah bisa, sudah lebih banyak melakukan (penerbitan) obligasi, mereka juga bisa mendapatkan alternatif sumber pinjaman yang lebih variatif dan juga dengan harga, dengan cost of fund yang juga lebih efisien nantinya," kata Fitra.
Pasalnya, perluasan repo tersebut diyakini akan membuat pasar obligasi lebih likuid sehingga mengundang minat investor untuk lebih tertarik melakukan investasi di pasar obligasi.
Selain itu, repo obligasi korporasi juga memberikan rasa aman bagi perbankan sebagai dealer utama atau pembeli obligasi korporasi. Sebab surat hutang tersebut bisa melakukan repo kepada Bank Indonesia.
Fitra menjelaskan keuntungan bagi bank karena perluasan repo ini adalah, jika sewaktu-waktu memerlukan dana untuk jangka pendek, maka bank bisa melakukan repo ke BI sehingga mendapatkan dana serta tetap menikmati kupon atau dari obligasi korporasi tersebut.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan bahwa perluasan repo sebagai salah satu kebijakan pendalaman pasar uang, dapat menjadi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi RI. Perusahaan dapat lebih yakin mencari pendanaan di pasar obligasi untuk ekspansi.
"Sehingga pasar keuangan kita mampu menjadi sumber pendanaan terutama bagi korporasi dalam melakukan ekspansi usahanya. Sehingga pada gilirannya tentunya hal ini dapat juga mendorong, dapat juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang semakin Baik di masa-masa yang akan datang," kata Denny.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Siap 'Mati-Matian' Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI

2 hours ago
3

















































