BEI Kaji Opsi Perpanjangan Jam Perdagangan Bursa, Ini Alasannya

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji penyesuaian jam perdagangan bursa. Beberapa skenario pun tengah dikaji, termasuk memperpanjang jam perdagangan hingga menggeser waktu transaksi.

Sebelumnya beredar kabar BEI tengah berencana menambah jam perdagangan saham di Bursa menjadi lebih awal yakni dari pukul 08.00 WIB atau memperpanjang waktu penutupan menjadi pukul 17.00 WIB.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan aturan saat ini, jam perdagangan bursa saham di Indonesia dipisah dalam dua sesi yaitu 09.00 - 12.00 untuk sesi pertama dan 13.30 - 15.49 untuk sesi kedua. Adapun khusus Jumat, jam perdagangan sesi I mulai pukul 09-11.30 dan sesi II pada 14.00-15.49 WIB.

Direktur Perdagangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, pihaknya membuka kemungkinan akan adanya perubahan aturan tersebut.

"Penyesuaian jam perdagangan. Apakah itu nanti diperpanjang, digeser, diperpendek, itu kan penyesuaian jam perdagangan," ujar Jeffrey kepada wartawan, Senin, (16/6/2025).

Ia pun menuturkan beberapa latar belakang kajian tersebut. Diantaranya, upaya melakukan pengalaman pasar dan meningkatkan likiditas.

"Segmen investor kita kan ada investor institusi domestik, ada investor asing, ada investor retail kita yang ada di waktu Indonesia bagian barat, di waktu Indonesia bagian tengah, dan di waktu Indonesia bagian timur. Bagaimana seluruh segmen ini bisa dilayani dengan lebih baik, supaya bisa bertransaksi lebih nyaman.Nah, itu yang masuk dalam sekup kajian itu," kata Jeffrey.

Lebih jauh, BEI mempertimbangkan waktu operasional investor institusi asing terutama yang memiliki basis perdagangan di Hong Kong. Pasalnya, sebagian besar investor institusi dari Amerika Serikat dan Eropa memiliki desk di Hong Kong.

Selain itu, pergeseran domisili investor dalam negeri yang tadinya terkonsentrasi di Jawa juga menjadi pertimbangan. Sebelumnya, lebih dari 70% investor ritel berasal dari Pulau Jawa, kini porsinya turun ke kisaran 67% hingga 68% dengan pertumbuhan signifikan di wilayah Indonesia tengah dan timur.

Selain itu, BEI juga berharap aturan baru ini dapat mendorong daya saing pasar modal Indonesia dibtengah bursa regional lainnya. Saat ini, BEI telah melakukan benchmarking ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bos Bursa Buka Suara Soal Danantara: Efek Positif Bagi Ritel

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |