6 hours ago
2
Jakarta, CNBC Indonesia - Para pengusaha di Indonesia berkeluh kesah banyak yang menjadi korban palak aksi premanisme organisasi masyarakat (ormas). Namun Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) Triyono Prijosoesilo mengaku belum ada laporan dan mengalami langsung kejadian serupa.
"Terkait ormas atau preman, kita selama ini, kalau di sisi industri minuman ringan, kita belum melihat secara langsung. Karena memang kebanyakan anggota kami kan sudah cukup lama di Indonesia," kata Triyono ketika ditemui wartawan, Rabu (14/5/2025).
Menurutnya, industri makanan dan minuman sudah memiliki fasilitas publik sendiri dan sangat ramah terhadap masyarakat sekitar. Sehingga katanya tidak ada ormas yang meminta jatah.
"Mereka sudah punya fasilitas publik sendiri dan mereka sudah menjadi bagian daripada masyarakat sendiri. Itu kalau pemain lama, kalau investor baru, mungkin ada, tapi kami belum melihat langsung," ucapnya.
Sebelumnya, banyak pengusaha mengaku resah terhadap makin masifnya aksi ormas dan premanisme. Hal ini karena ormas dan preman tersebut telah menganggu aktivitas industri dan kerap meminta uang yang tidak wajar.
Adapun dampaknya pun cukup besar yaknj investor terutama investor asing menjadi kurang tertarik lagi untuk berinvestasi di Indonesia. Padahal pemerintah sendiri sudah susah payah dalam menggaet investor untuk masuk ke dalam negeri.
(chd/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pabrik BYD Diganggu Ormas, Investasi Terancam
Next Article Video: Pungli Hantui Kawasan Industri, Investor Mulai Terganggu
