Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi XII DPR RI melakukan Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia hari ini, Selasa (11/11/2025).
Raker yang berlangsung hingga hampir 2 jam lamanya tersebut setidaknya membahas perihal realisasi program strategis Kementerian ESDM tahun 2025 dan rencana program strategis tahun 2026 mendatang.
"Karena sudah banyak diskusi saya pikir saya ucapkan terima kasih atas rapat kita yang sangat produktif hari ini," ungkap Bahlil dalam Raker bersama Komisi XII DPR RI, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Pada raker kali ini, Bahlil memaparkan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 2025 dan serapan anggaran pada Kementerian ESDM, serta program strategis dan rencana anggaran pada 2026.
Berdasarkan paparannya, realisasi PNBP sektor ESDM hingga 10 November 2025 tercatat mencapai Rp 200,66 triliun atau sekitar 78,74% dari target Rp 254,83 triliun. Produksi minyak bumi juga disebut telah mencapai 605,5 ribu barel per hari (bph), lebih tinggi dari target 605 ribu bph.
Sementara realisasi anggaran Kementerian ESDM baru mencapai 31,12% dari total pagu anggaran 2025 sebesar Rp 14,11 triliun. Pagu tersebut sudah termasuk anggaran belanja tambahan sebesar Rp 6,29 triliun.
Namun demikian, Bahlil optimistis hingga akhir 2025 ini anggaran bisa terserap 91,7%.
Adapun untuk alokasi anggaran Kementerian ESDM pada 2026, berdasarkan paparannya, ditargetkan sebesar Rp 10,12 triliun. Alokasi anggaran tersebut terdiri dari Rp 6,56 triliun atau 64,8% untuk belanja program strategis yang berdampak langsung pada masyarakat dan Rp 3,56 triliun atau 35,2% untuk belanja rutin.
Berdasarkan rapat tersebut, terdapat setidaknya 5 poin simpulan sebagai berikut:
1. Komisi XII DPR RI mengapresiasi Menteri ESDM RI yang telah berhasil meningkatkan produksi minyak bumi menjadi 605,8 ribu barel per hari, merealisasikan PNBP sektor ESDM sebesar Rp 200,66 triliun atau 78,74%, dan melaksanakan program-program strategis di sektor ESDM lainnya yang bermanfaat untuk masyarakat.
2. Komisi XII DPR RI mendorong Menteri ESDM RI untuk mempercepat realisasi serapan anggaran Kementerian ESDM RI Tahun 2025 agar sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
3. Komisi XII DPR RI meminta Menteri ESDM RI untuk memperkuat upaya peningkatan lifting migas melalui percepatan proyek-proyek hulu migas dan peningkatan kegiatan eksplorasi hulu migas.
4. Komisi XII DPR RI mendorong Menteri ESDM RI agar penanganan aktivitas pertambangan ilegal khususnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan dan kerugian negara dapat dilakukan secara lebih tegas dan menyeluruh.
5. Komisi XII DPR RI meminta Menteri ESDM RI untuk menyampaikan jawaban tertulis atas seluruh pertanyaan anggota dan disampaikan paling lambat tanggal 20 November 2025.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lewat Tambang, Bahlil Ingin UMKM Naik Kelas Jadi Konglomerat Daerah

2 hours ago
1

















































