Jakarta, CNBC Indonesia — UOB memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan melemah sepanjang 2025, bahkan bisa menyentuh Rp16.900/US$.
Pada kuartal pertama 2025, proyeksi dolar rata-rata di Rp16.600/U$. Kemudian pada kuartal berikutnya nilai dolar diperkirakan masih akan meningkat menjadi Rp16.800/US$. Kemudian pada kuartal tiga 2025, rupiah bisa mencapai Rp16.900/US$.
Global Economics and Market Research UOB Enrico Tanuwidjaja mengungkapkan penyebab dolar akan semakin perkasa terhadap rupiah pada 2025 akibat tren suku bunga tinggi bank sentral AS The Federal Reserve atau The Fed.
"Karena dolar masih akan terus naik sampai Fed akan pangkas suku bunga lagi," kata Enrico, dikutip Rabu (12/3/2025).
Seperti diketahui adanya kebijakan pengenaan tarif tinggi kepada Canada, Meksiko, dan China yang juga merupakan penyuplai barang impor terbesar di AS meningkatkan risiko kenaikan harga barang. Sehingga inflasi sulit turun ke level 2% yang jadi target The Fed dalam menurunkan suku bunganya.
Enrico juga membeberkan potensi memangkas suki bunganya pada kuartal empat 2025. Saat ini suku bunga The Fed berada di posisi 4,5%.
Pemotongan Fed Rate juga akan dilakukan oleh Bank Indonesia. "Yaitu di kuartal empat. Itu forecast kami. Dan BI masih akan pangkas dua kali lagi. Satu di kuartal dua, satu di kuartal tiga," kata Enrico.
Sementara itu, dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,4% di angka Rp16.400/US$ pada hari ini, Selasa (11/3/2025). Posisi ini selaras dengan pelemahan yang terjadi kemarin (10/3/2025) sebesar 0,28%.
Pada saat yang sama, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14:56 WIB turun 0,5% di angka 103,46. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 103,84.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Gagal Menguat di Tengah Pelemahan Indeks Dolar AS
Next Article Siap Siap Keputusan BI Hari Ini, Akankah Jadi Juru Selamat Rupiah?