Ahli Temukan Warna Baru yang Belum Pernah Dilihat Manusia

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Para ilmuwan dari University of California (UC), Berkeley, Amerika Serikat menemukan warna baru yang belum pernah terlihat sebelumnya oleh manusia. Warna ini dinamai "olo" dan hingga kini, hanya lima orang di dunia yang mengaku pernah melihatnya.

Warna olo digambarkan sebagai biru kehijauan dengan kejenuhan warna yang belum pernah ada sebelumnya. Warna ini pun dikatakan tidak bisa dilihat secara alami oleh mata manusia.

Melansir SBS News, penemuan olo merupakan hasil dari eksperimen yang menggunakan denyut laser langsung ke retina mata peserta. Dalam proses ini, ilmuwan menstimulasi sel fotoreseptor secara optik menggunakan sistem bernama "Oz".

Secara umum, mata manusia memiliki tiga jenis sel kerucut (cone cells): S (pendeteksi cahaya biru), M (pendeteksi hijau), L (pendeteksi merah). Namun, sensitivitas ketiganya saling tumpang tindih yang artinya, saat salah satu sel dirangsang oleh cahaya, biasanya sel lain juga ikut aktif.

Melalui sistem Oz, ilmuwan berhasil menstimulasi hanya sel kerucut M, yang biasanya tidak bisa diaktifkan secara tunggal dalam penglihatan normal. Hal ini memicu sinyal warna yang tidak pernah terjadi secara alami dalam persepsi manusia.

"Usaha kami untuk hanya merangsang sel M menghasilkan warna yang berada di luar spektrum warna alami manusia," tulis para peneliti dalam makalah ilmiah mereka.

Dengan demikian, warna olo didefinisikan sebagai hasil dari aktivasi murni sel M (pure M activation). Sistem Oz membuka peluang baru untuk memperluas spektrum warna bagi orang dengan buta warna. Teknologi ini memungkinkan ilmuwan mengeksplorasi sejauh mana kemampuan sistem penglihatan manusia bisa beradaptasi.

"Oz dapat diprogram untuk menguji plastisitas penglihatan warna manusia," demikian disebutkan dalam laporan.

Lima orang yang berhasil melihat olo adalah para ilmuwan itu sendiri, yaitu tiga dari UC Berkeley dan dua dari University of Washington yang menjadi peserta eksperimen tersebut. Karena olo hanya bisa dilihat melalui stimulasi retina buatan, warna ini tidak bisa diakses oleh manusia tanpa teknologi canggih.

Nama "olo" sendiri diambil dari kode biner 010, yang menunjukkan bahwa hanya sel kerucut M yang diaktifkan saat warna ini terlihat. Meski penemuan ini menuai pujian sebagai prestasi teknologi, sejumlah pakar menganggap klaim bahwa olo adalah warna baru masih dapat diperdebatkan.

Ilmuwan penglihatan dari University of London, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, Profesor John Barbur mengatakan, tingkat kecerahan warna bisa berubah tergantung pada sensitivitas cone yang dirangsang.

"Meskipun ini pencapaian hebat dalam menstimulasi sel kerucut secara selektif, soal apakah ini benar-benar warna baru masih terbuka untuk diperdebatkan," ujarnya.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Di Balik Layar Pabrik Maklon Kosmetik Korea

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |