Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten yang masuk dalam indeks saham syariah mendominasi kapitalisasi pasar modal Indonesia. Setidaknya, 61,8% kapitalisasi pasar berasal dari saham yang masuk dalam indeks tersebut.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menambahkan, penguatan pasar modal syariah ini terjadi seiring dengan kondisi dimana 55,1% dari nilai transaksi harian bursa berasal dari saham yang tercatat dalam daftar efek syariah.
Jumlah investor syariah pun tercatat hampir dua kali lipat lebih banyak dibanding lima tahun lalu. Pertumbuhan ini tak lepas dari konsistensi pelaksanaan kegiatan edukasi seperti Syariah Investment Week yang telah digelar sejak 2019.
Diketahui, BEI hari ini mengadakan Syariah Invetment Week pada tanggal 19-21 Juni 2025. Acara diselenggarakan di Main Hall BEI, di Jakarta dan terbuka untuk umum.
Kendati demikian, Jeffrey mengaku, pengembangan pasar modal syariah masih menghadapi sejumlah tantangan. Saat ini, hanya ada 18 anggota bursa yang tergabung dalam Sistem Online Trading Syariah (SOTS), dibandingkan dengan total 92 anggota bursa.
Oleh karena itu, BEI mendorong lebih banyak perusahaan sekuritas untuk menjadi anggota bursa SOTS."Semakin banyak anggota bursa SOTS, daya jangkau untuk melayani calon investor syariah juga akan semakin tinggi," ungkap Jeffrey.
Selain itu, BEI juga berupaya mendorong kemudahan dalam proses pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) Syariah. Dengan proses yang lebih sederhana dan efisien, diharapkan pertumbuhan jumlah investor syariah dapat semakin cepat.
Jeffrey menambahkan bahwa tingkat literasi akan terus ditingkatkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Di antaranya melalui galeri investasi syariah, komunitas ekonomi syariah, serta kegiatan edukatif lainnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Ini, Market Cap Bank Permata (BNLI) Naik Hampir 3 Kali Lipat