12 Cara Didik Anak Agar Tumbuh Bahagia dan Percaya Diri

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Gretchen Rubin, penulis buku laris "The Happiness Project" membagikan 12 cara pola asuh sederhana dan praktis yang bisa membuat seorang anak menjadi dewasa dengan bahagia dan percaya diri, serta mampu beradaptasi dengan baik dalam setiap tahap kehidupan.

Dalam kolom CNBC Make It, Rubin mengatakan, 12 cara ini merupakan hasil pembelajarannya dalam ilmu kebahagiaan atau science of happiness dalam satu dekade terakhir. 12 cara ini ia sebut sebagai "Rahasia Kedewasaan", yakni cara menciptakan hidup yang lebih bahagia dan bermakna.

"Banyak dari wawasan tersebut kembali ke salah satu peran terpenting kita: membesarkan anak-anak yang bahagia dan mampu beradaptasi dengan baik. Jadi saya akan berbagi 12 aturan pengasuhan anak yang sederhana dan praktis yang selalu saya jalankan," ucapnya, sebagaimana dikutip Minggu (23/11/2025).

Berikut ini 12 aturan pengasuhan anak yang menurut Rubin bisa membuat seorang anak tumbuh dan berkembang dengan bahagia:

1. Ketahui kapan harus berhenti

Jika Anda memiliki rencana besar untuk hari itu tetapi anak Anda tidak mau bekerja sama, bersedialah untuk menyesuaikan kegiatan Anda agar sesuai dengan kebutuhan anak Anda saat itu.

Kadang-kadang saya harus mengingatkan diri sendiri, "Ini seharusnya menyenangkan." Tidak ada gunanya mengunjungi kebun binatang jika anak saya terus-menerus mengamuk.

2. Tetap tenang

Ketika saya mewawancarai pakar pengasuhan anak, Aliza Pressman, di podcast saya "Happier", kami membahas fakta bahwa dengan berusaha menenangkan diri sendiri, kita membantu anak-anak kita tetap tenang.

Anak-anak tidak ingin tertekan karena merasa suasana hati atau pandangan orang tua bergantung pada perilaku mereka; mereka ingin dapat mengandalkan dukungan tetap orang tua.

3. Berikan salam hangat

Tindakan kecil ini membuat perbedaan besar bagi anak-anak dengan meningkatkan suasana kelembutan dan perhatian dalam rumah tangga.

Ucapkan salam dan perpisahan dengan perhatian dan kehangatan yang tulus, dan jika memungkinkan, tambahkan pelukan atau sentuhan fisik. Saya ingin anak-anak saya (dan suami saya) tahu bahwa saya sama bahagianya melihat mereka sebagaimana saya menyayangi sesuatu yang saya sayangi.

4. Buat perayaan di momen sekecil apapun

Lelucon April Mop saya yang konyol dan "sarapan liburan" saya untuk Hari Valentine dan Hari St. Patrick adalah sumber kebahagiaan yang luar biasa. Semuanya cepat, menyenangkan, dan membuat hari terasa istimewa dan berkesan.

5. Jangan ragu membahas hal kecil

Mengenakan kemeja merah cerah dengan celana pendek oranye cerah? Tentu. Tidur dengan kepala di kaki tempat tidur? Tidak masalah. Samuel Johnson berkata, "Semua kekerasan yang tidak bertujuan meningkatkan kebaikan, atau mencegah kejahatan, adalah sia-sia."

6. Sesuaikan pendekatan Anda dengan kepribadian anak

Misalnya, cari tahu apakah anak Anda tipe orang yang suka menuruti, suka bertanya, suka membela, atau suka memberontak, dan sesuaikan gaya pengasuhan Anda dengan anak tersebut. Misalnya, jika Anda ingin anak Anda berlatih piano, Anda akan mengambil pendekatan yang sangat berbeda, tergantung pada Kecenderungan anak Anda.

7. Gunakan humor

Ini termasuk bersedia menertawakan diri sendiri. Saya mengingatkan diri sendiri tentang Rahasia Kedewasaan bahwa "Kecelakaan seringkali menghasilkan kenangan terbaik."

Alih-alih berteriak saat melihat putri saya telah menyebarkan setiap panci dan wajan di lantai dapur, saya tertawa dan mengingatkan diri sendiri bahwa suatu hari, kekacauan ini akan menjadi kenangan yang sangat lucu.

8. Segera tunjukkan kekuatan dan bakat anak Anda

"Kamu sangat cerdas," "Kamu punya imajinasi yang orisinal," "Andai saja aku punya kemampuan sepertimu untuk mengingat nama dan wajah." Baik anak-anak maupun orang dewasa, mengenali kekuatan diri sendiri bisa jadi sulit. Orang tua dapat membantu anak-anak mengenali area keunggulan dalam diri mereka.

9. Akui realitas perasaan anak-anak

Mungkin tergoda untuk berkata, "Orang itu cuma bercanda, bukan masalah besar," "Kamu nggak akan kesulitan menghafal tabel perkalian kalau kamu fokus," "Kamu nggak takut badut." Kita mungkin berpikir kita sedang menyemangati, tapi nyatanya, ketika kita menyangkal perasaan anak, mereka merasa frustasi dan diabaikan.

Akan lebih membantu jika kita menanggapinya dengan empati: "Terakhir kali kita pergi ke sirkus, kamu pikir badut-badutnya lucu sekali, tapi sekarang mereka tampak menakutkan," atau "Komentarmu itu benar-benar menyakiti perasaanmu," atau "Menghafal tabel perkalian itu susah."

10. Jangan mendorong mereka fokus ke hal negatif

Saya baru-baru ini membahas prinsip ini di podcast " Laughlines with Kim and Penn Holderness ". Terkadang, ketika berbicara dengan anak-anak, kita mengajukan pertanyaan yang mendorong mereka untuk berfokus pada hal-hal negatif dalam hari mereka. "Apakah kelas itu masih membosankan?" "Apakah anak itu jahat lagi padamu?" Kita ingin menanggapi dengan penuh kasih sayang jika seorang anak ingin membahas topik yang sulit, tetapi kita tidak ingin mendorong mereka untuk berfokus pada hal-hal terburuk dari pengalaman mereka.

11. Jadikan tugas sehari-hari lebih mudah

Tugas yang mudah bagi orang dewasa bisa jadi membuat frustasi dan sulit bagi anak-anak. Cobalah untuk mempermudahnya: Gunakan kait alih-alih gantungan baju, simpan barang-barang berguna di rak rendah, dan sediakan bangku pijakan ringan di samping meja dapur dan di kamar mandi.

12. Waktu cepat berlalu

Ketika anak Anda membuat Anda kesal, pertahankan perspektif Anda dengan mengingat bahwa fase ini akan segera berlalu. Lebih mudah untuk tetap tenang dan riang ketika kita mengingat betapa cepatnya masa kecil berlalu. Salah satu cara terbaik untuk membahagiakan anak Anda adalah dengan membahagiakan diri sendiri.

(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |