Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kondominium di kota-kota besar dunia tetap berada pada level tinggi sepanjang 2025. Tren ini mencerminkan dinamika global, meningkatnya urbanisasi, tingginya permintaan terhadap hunian premium, serta keterbatasan ruang yang dapat dikembangkan di pusat kota.
Menurut data biaya hidup terbaru, kawasan dengan harga apartemen paling mahal terkonsentrasi di negara-negara berpendapatan tinggi, terutama di Swiss dan Asia Timur. Data peringkat ini bersumber dari Numbeo, basis data global berbasis crowdsourcing yang membandingkan harga rata-rata per meter persegi (dalam dolar AS) untuk apartemen di jantung kota di seluruh dunia.
Hong Kong Tetap Memimpin Pasar Global
Hong Kong kembali menegaskan dominasinya sebagai pasar properti termahal di dunia, dengan harga rata-rata mencapai sekitar US$25.339 per meter persegi. Meski menghadapi sejumlah tantangan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir, keterbatasan lahan, tingginya densitas penduduk, dan statusnya sebagai pusat keuangan internasional terus mendorong harga ke rekor yang sulit disaingi.
Singapura mengikuti sebagai salah satu pasar utama di Asia, menempati posisi keempat dengan harga yang melampaui $22.000 per meter persegi.
Swiss Mendominasi Pasar Mewah Eropa
Di Eropa, Swiss tampil sebagai kekuatan utama dalam segmen properti premium. Lima kotanya masuk dalam 10 besar global, menunjukkan konsistensi pasar yang sangat kuat.
Zurich berada di peringkat kedua dunia dengan harga rata-rata US$24.758 per meter persegi, disusul oleh Lausanne dan Bern yang juga mencatat angka tinggi.
Faktor-faktor seperti stabilitas ekonomi, nilai mata uang yang kuat, serta minimnya lahan pengembangan di pusat kota menjadikan properti Swiss sangat diminati, sekaligus semakin eksklusif.
Amerika Utara dan Pasar Global Lainnya
Kendati sering dianggap berbiaya tinggi, Amerika Serikat hanya menempatkan satu kota dalam 20 besar: New York City di posisi ke-11 dengan harga rata-rata US$16.104 per meter persegi. Angka ini menunjukkan bahwa pasar properti di Asia, Eropa, dan Timur Tengah kini berada pada level yang lebih tinggi dalam hal harga pusat kota.
Sementara itu, kota-kota seperti Tel Aviv, Munich, dan Sydney tetap mempertahankan reputasinya sebagai pasar real estat bernilai tinggi di wilayah masing-masing.
Bahkan peringkat ke-20, yaitu Stockholm, masih mencatat harga lebih dari US$11.800 per meter persegi, menegaskan bahwa harga properti premium global terus bergerak naik dan menunjukkan daya tahan yang kuat.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)

2 hours ago
3
















































