Jakarta, CNBC Indonesia - Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang bisa menyerang berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, otak, dan organ dalam lainnya. Gejalanya sangat bervariasi dan seringkali menyerupai penyakit lain, sehingga sulit untuk dideteksi sejak awal. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui gejala awal lupus agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. Melansir dari Healthline, berikut 10 gejala awal penyakit lupus yang sering diabaikan
1. Demam Ringan Tanpa Sebab yang Jelas
Demam ringan yang muncul tanpa alasan yang jelas bisa menjadi salah satu tanda awal lupus. Suhu tubuh Anda mungkin berada di kisaran antara 36,9°C hingga 38,3°C, sehingga sering dianggap sepele dan tidak langsung memeriksakan diri ke dokter.
Namun, penderita lupus bisa mengalami demam ringan seperti ini secara berulang. Demam ini bisa menjadi gejala dari peradangan, infeksi, atau tanda bahwa gejala lupus akan kambuh (flare-up). Jika Anda sering mengalami demam ringan tanpa penyebab yang pasti, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
2. Kerontokan Rambut
Kerontokan rambut, seperti rambut menipis atau munculnya area botak di kulit kepala, merupakan gejala umum pada penderita lupus. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu, infeksi, atau peradangan pada kulit dan kulit kepala. Rambut bisa rontok dalam jumlah banyak sekaligus, namun umumnya terjadi secara perlahan seiring waktu.
3. Ruam atau Lesi pada Kulit
Salah satu gejala lupus yang paling terlihat adalah ruam berbentuk kupu-kupu (malar rash) yang muncul di atas batang hidung dan kedua pipi. Menurut Lupus Foundation of America (LFA), ruam ini dialami oleh sekitar 1 dari 2 penderita lupus dan dapat muncul secara tiba-tiba, terutama setelah terpapar sinar matahari.
Tanda awal lupus lainnya yang bisa memengaruhi kulit meliputi:
-
kelopak mata yang bengkak
-
pembengkakan di sekitar satu atau kedua mata
-
bercak kulit tebal dan bersisik di berbagai bagian tubuh
-
bercak kulit yang berubah warna
-
sariawan
-
ruam bersisik di kulit yang sering terpapar matahari
Beberapa penderita lupus juga mengalami perubahan warna pada jari tangan dan kaki (sering disebut fenomena Raynaud).
4. Peradangan Ginjal (Lupus Nefritis)
Lupus dapat menyebabkan peradangan pada ginjal, dikenal sebagai nefritis lupus. Peradangan ini mengganggu kemampuan ginjal untuk menyaring racun dan limbah dari darah. Menurut Lupus Foundation of America, kondisi ini biasanya mulai muncul dalam 5 tahun sejak gejala lupus pertama kali terlihat dan paling umum menyerang usia 20-40 tahun, meskipun juga bisa terjadi pada anak-anak.
Gejalanya antara lain:
-
pembengkakan pada kaki bagian bawah dan telapak kaki
-
tekanan darah tinggi
-
adanya darah dalam urin
-
urin tampak lebih gelap
-
sering buang air kecil di malam hari
-
nyeri pada bagian samping tubuh
Jika tidak ditangani, nefritis lupus bisa berkembang menjadi gagal ginjal stadium akhir (ESRD). Pemantauan fungsi ginjal sangat penting setelah diagnosis lupus ditegakkan.
5. Kelelahan Berlebihan
Menurut NLM, Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, Sekitar 90% penderita lupus mengalami kelelahan kronis. Bagi sebagian orang, tidur siang bisa membantu, namun terlalu banyak tidur di siang hari justru bisa menyebabkan sulit tidur di malam hari (insomnia). Jika rasa lelah terus-menerus mengganggu aktivitas harian, segera konsultasikan ke dokter untuk mencari tahu penyebab dan solusi yang tepat.
6. Masalah Paru-Paru
Lupus bisa menyebabkan pleuritis, yaitu peradangan pada selaput yang melapisi paru-paru (pleura). Gejala utamanya adalah nyeri dada tajam yang makin terasa saat:
-
bernapas
-
tertawa
-
batuk
-
bersin
Kondisi ini membutuhkan perhatian medis karena bisa mempengaruhi fungsi pernapasan.
7. Nyeri dan Pembengkakan Sendi
Peradangan akibat lupus dapat menyebabkan:
-
nyeri
-
kaku
-
dan pembengkakan pada sendi, terutama di pagi hari.
Pada tahap awal, gejala ini bisa ringan, tetapi bisa menjadi lebih jelas seiring waktu. Menurut LFA, kondisi ini dapat berkembang menjadi:
-
kelonggaran tendon
Seperti gejala lupus lainnya, nyeri sendi bisa muncul dan hilang. Konsultasi dengan dokter akan membantu dalam merancang rencana pengobatan yang tepat.
8. Masalah Pencernaan
Beberapa penderita lupus mengalami gangguan pencernaan seperti:
-
Rasa terbakar di dada
-
Asam lambung naik (refluks) atau keluhan saluran cerna lainnya.
Cara untuk membantu meredakan gejala ini antara lain:
-
konsumsi obat antasida yang dijual bebas
-
makan dalam porsi kecil namun lebih sering
-
hindari minuman asam seperti kopi
-
tinggikan posisi kepala saat tidur
Jika keluhan berlanjut, segera periksa ke dokter untuk memastikan tidak ada kondisi lain yang mendasari.
9. Masalah Tiroid
Penderita lupus memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit tiroid, baik hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) maupun hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif). Tiroid berfungsi mengatur metabolisme tubuh, dan gangguan pada organ ini bisa berdampak pada jantung, otak, dan organ vital lainnya.
Gejalanya dapat meliputi:
-
kenaikan atau penurunan berat badan
-
kulit dan rambut kering
-
perubahan suasana hati atau mudah marah
Diagnosis dan penanganan dini penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang.
10. Mulut dan Mata Kering
Mulut kering dan mata terasa kering atau seperti berpasir bisa menjadi tanda awal lupus. Beberapa penderita lupus juga mengalami sindrom Sjögren, yaitu gangguan autoimun yang menyebabkan kelenjar air mata dan air liur tidak bekerja dengan baik.
Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, terutama secara bersamaan atau berulang, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Diagnosis dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah kerusakan organ dan komplikasi serius akibat lupus.
(dag/dag)
[Gambas:Video CNBC]