Jakarta, CNBC Indonesia - PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar Rp 30,5 triliun hingga kuartal III tahun 2025. Raihan tersebut naik 20,4% dari semula Rp 25,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari layanan data dan digital dari total pendapatan mencapai lebih dari 89,7%.
Meski demikian, perusahaan yang baru merger tersebut masih membukukan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga kuartal III tahun 2025 sebesar Rp 2,6 triliun. Angka tersebut berbalik arah dibandingkan kuartal III tahun 2024 yang mencatatkan keuntungan sebesar Rp 1,3 triliun.
Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi, menyatakan pada kuartal III tahun ini masih menjadi tahun yang menantang. Namun, pihaknya dapat mencatat pertumbuhan pendapatan yang didukung oleh momentum pasca merger.
"Basis pelanggan yang semakin kokoh serta peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) menunjukkan efektivitas strategi monetisasi dan fokus kami pada pertumbuhan yang berkualitas," ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat (14/11).
Pada kuartal ketiga, total pelanggan XLSMART mencapai 79,6 juta, dengan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) campuran (blended) sekitar Rp 39 ribu atau mengalami peningkatan double digit dibandingkan kuartal sebelumnya yang merupakan fase awal pasca merger.
Kemudian, dari sisi beban biaya operasional, terjadi peningkatan biaya sebagai imbas dari proses integrasi yang dilakukan serta kegiatan operasional yang semakin luas pasca merger. Untuk beban biaya terkait penjualan dan pemasaran juga meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebagai dampak dari meningkatnya komisi penjualan, meski biaya iklan dan promosi berkurang.
Sementara itu untuk beberapa komponen biaya lainnya mengalami kenaikan YoY, seperti biaya infrastruktur, biaya interkoneksi dan pengeluaran langsung lainnya, termasuk pula beban biaya regulatory. Secara keseluruhan, beban biaya operasional di kuartal ketiga ini mengalami peningkatan sejalan dengan munculnya biaya-biaya yang terkait langsung dengan integrasi pasca merger menjadi entitas baru XLSMART.
Adapun total biaya hingga kuartal III naik 44,3% jadi Rp 30,5 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp 21,1 trilin. Sehingga, rugi periode berjalan naik jadi Rp 2,59 triliun dari sebelumnya Rp 1,33 triliun.
Dari sisi utang, utang bersih EXCL tercatat sebesar Rp 21,14 triliun. XLSMART tidak memiliki utang berdenominasi USD. Sebesar 84% dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 16% memiliki suku bunga tetap. Free Cash Flow (FCF) meningkat sebesar 23%, menjadi Rp 9,41 triliun.
XLSMART terus melakukan integrasi untuk meningkatkan kualitas jaringan dan pengalaman pelanggan. Hingga akhir September 2025, pengeluaran belanja modal (Capex) mencapai sekitar Rp 4,26 triliun.
Pada akhir kuartal ketiga 2025, total jumlah BTS XLSMART mencapai lebih dari 209 ribu BTS, meningkat 27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan total objek yang diintegrasikan mencapai sekitar 15.000 objek. Sementara trafik layanan di periode ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 53% YoY, mencapai 3.903 Petabytes.
Adapun total aset EXCL hingga kuartal III tahun ini melonjak Rp 109,8 triliun dari akhir tahun 2024 yang sebesar Rp 86,1 triliun.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kimia Farma (KAEF) Perbaharui Lapkeu 2023, Rugi Bengkak-Aset Turun

2 hours ago
1

















































