Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawas lembaga pembiayaan Agusman mengungkapkan pembiayaan modal ventura yang merupakan salah satu bentuk pembiayaan utama untuk perusahaan rintisan (startup) masih mengalami kontraksi, sedangkan untuk pinjaman online (pinjol) atau peer-to-peer lending (P2P) masih mengalami pertumbuhan signifikan.
Agusman menyampaikan piutang pembiayaan multifinance naik 5,92% secara tahunan (yoy) pada Februari 2025 menjadi Rp 507,02 triliun. Meski masih tumbuh, namun piutang pembiayaan tercatat melambat dari bulan Januari 2025 lalu yang tercatat naik 6,02% yoy.
"Rasio pembiayaan macet (NPF) gross Februari sebesar 2,87%, di Januari 2025 lalu 2,96%. NPF net 0,92% di Februari, sedangkan bulan Januari lalu 0,93%. Gearing ratio turun jadi 2,2 kali, jauh di bawah batas maksimum 10 kali," jelas Agusman.
Secara spesifik, pembiayaan modal ventura hingga akhir Januari turun 0,93% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 16,34 triliun, namun naik secara bulanan (mtd), yang mana pada Januari tercatat turun 3,58% yoy menjadi RP 15,81 triliun.
Sementara itu, untuk pembiayaan pinjol (P2P lending) hingga akhir Februari atau sebulan sebelum lebaran nilai outstanding tumbuh 31,6% (yoy) menjadi Rp 87 triliun.
Sementara itu tingkat kredit macet pinjol (TWP90) tercatat ikut mengalami kenaikan.
"Tingkat TWP90 berada di level 2,78% per Februari 2025, dibandingkan pada Januari sebesar 2,52%," terang Agusman dalam RDK Bulanan OJK, Jumat (11/4/2025).
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bos OJK: Investor Ritel Domestik Jadi Kekuatan Pasar Modal RI
Next Article Termasuk Investree, Bos OJK Janji Tindak Tegas Pinjol Nakal