Trump Kumat Lagi! Gandakan Tarif Baja-Aluminium Jadi 50%, Ini Waktunya

1 day ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif impor baja dan aluminium akan digandakan menjadi 50% mulai 4 Juni 2025. Kebijakan ini, yang disebut Trump sebagai langkah protektif bagi industri dalam negeri, diumumkan langsung saat ia berbicara di hadapan para pekerja pabrik baja US Steel di Pennsylvania.

"Kita akan menaikkan tarif baja dari 25%menjadi 50% untuk seluruh baja yang masuk ke Amerika Serikat," ujar Trump di hadapan para pekerja, Jumat (30/5/2025) waktu setempat.

"Tak ada satu pun yang bisa menghindar dari itu," tambahnya, sebagaimana dikutip AFP.

Beberapa saat kemudian, Trump mempertegas kebijakan ini melalui unggahan di platform Truth Social, menyatakan bahwa tarif yang sama juga akan berlaku untuk aluminium.

Langkah ini menambah daftar panjang kebijakan perdagangan keras Trump sejak kembali menjabat Januari lalu. Ia telah memberlakukan tarif dagang besar-besaran tidak hanya kepada rival tradisional, tetapi juga terhadap negara-negara sekutu.

Selain baja dan aluminium, sektor lain seperti otomotif juga terkena dampaknya.

Trump membela kebijakan tarif tersebut dengan menyatakan bahwa industri AS hanya bisa bertahan jika dilindungi.

"Pabrik ini tidak akan berdiri di sini hari ini kalau saya tidak memberlakukan tarif impor logam sejak masa jabatan saya yang pertama," tegasnya.

Dalam pidatonya, Trump juga menyinggung soal rencana kemitraan antara US Steel dan perusahaan asal Jepang, Nippon Steel. Namun, ia menegaskan bahwa kendali atas US Steel akan tetap berada di tangan Amerika.

"US Steel akan tetap dikendalikan oleh Amerika Serikat," katanya.

Trump mengeklaim bahwa kemitraan ini tidak akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau relokasi pekerjaan ke luar negeri. Bahkan, menurut Trump, kerja sama ini justru akan membuka setidaknya 70.000 lapangan kerja baru dan menambah sekitar US$14 miliar ke perekonomian AS.

Ia juga membeberkan rencana investasi senilai US$2,2 miliar dari Nippon Steel untuk meningkatkan produksi baja di pabrik Mon Valley Works-Irvin, tempat Trump menyampaikan pidatonya.

Selain itu, dana tambahan sebesar US$7 miliar akan digunakan untuk modernisasi fasilitas, perluasan penambangan bijih besi, serta pembangunan pabrik baru di negara bagian Indiana dan Minnesota.

Namun, rencana kemitraan ini menuai kritik. Sebelumnya, penjualan US Steel ke Nippon Steel senilai US$14,9 miliar telah ditolak oleh banyak kalangan, termasuk mantan Presiden Joe Biden yang menghentikan kesepakatan atas dasar keamanan nasional beberapa saat sebelum meninggalkan kantor.

Setelah pidato Trump, Serikat Pekerja Baja Amerika (United Steelworkers/USW) menyatakan ketidakpuasannya. Mereka menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan rencana kemitraan tersebut.

"Kami tidak tahu-menahu soal 'kemitraan yang direncanakan' itu," kata Presiden USW Internasional David McCall dalam sebuah pernyataan resmi.

"Apapun bentuk kesepakatannya, perhatian utama kami adalah bagaimana dampaknya terhadap keamanan nasional, anggota kami, serta komunitas tempat kami tinggal dan bekerja."


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pengusaha Minta Pemerintah Perhatikan Industri Baja Nasional

Next Article Duh Akuisisi Baja Terbesar Dunia Rp 240 T Batal, Diblokir Biden

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |