Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki tunggakan pembayaran bahan bakar minyak (BBM) kepada PT Pertamina (Persero). Tak tanggung-tanggung, nilainya bahkan mencapai triliunan rupiah.
Hal tersebut, Ali ungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR RI, pada Senin (28/4/2025). Ia lantas meminta agar utang itu diputihkan karena telah membuat kegiatan operasional TNI AL menjadi terganggu.
"Kemarin ada tunggakan itu, bahan bakar Rp 2,25 triliun dan saat ini kita sudah dikenakan harus membayar utang lagi Rp 3,2 triliun. Itu sebenarnya tunggakan. Jadi ini mengganggu sekali, mengganggu kegiatan operasional dan harapannya sebenarnya ini bisa ditiadakan untuk masalah bahan bakar. Jadi ini diputihkan lah ya," ujarnya dalam RDP dikutip Selasa (29/4/2025).
Ali berharap ke depan pengelolaan bahan bakar untuk operasional TNI dapat diatur langsung oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) secara terpusat. Sehingga menjadi ranah dari Kemhan.
Terlebih, kebutuhan bahan bakar untuk TNI AL sangat besar. Sebab, meski kapal dalam kondisi diam konsumsi bahan bakar tetap berjalan untuk menjaga peralatan yang cukup penting di kapal tidak rusak.
"Karena kapal kita ini walaupun diam saja, tidak bergerak, tapi dieselnya tetap hidup. Dan untuk menghidupkan AC, karena kalau AC dimatikan peralatan elektronik akan rusak di dalamnya. Itu bahayanya. Itu masalah bahan bakar," katanya.
Di sisi lain, Ali juga mengeluhkan terkait harga bahan bakar untuk TNI AL yang masih mengikuti harga industri. Ia pun berharap TNI AL mendapatkan subsidi, seperti yang sudah berlaku untuk institusi Polri.
"Mungkin itu ya. Kemudian saat ini juga ada ketentuan kita harus menggunakan B35 minimal dan ini juga ada kendala di beberapa kapal tertentu, apabila menggunakan B35 maka dia harus mengganti filter menjadi lebih sering lagi.
Jadi akan mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi. Itu masalah bahan bakar," ujarnya.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Trump Fokus ke Energi Fosil, Bisnis Karbon PHE Apa Kabar?
Next Article Video : Drama Penembakan di Rest Area KM 45, Siapa yang Benar?