Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono buka suara mengenai adanya temuan Komisi IV DPR RI terkait adanya kutu di banyak karung beras di gudang Perum Bulog. Menurutnya pihaknya tengah melakukan pengecekan langsung di gudang Bulog. Menurutnya jika beras sudah rusak maka tidak akan disalurkan ke masyarakat.
"Kalau memang sudah rusak sekali ya tentu saja mungkin tidak kita kasih ke orang. Harus kita ada acara lain apakah untuk pakan ternak atau apa," ungkap Sudaryono, di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (12/3/2025).
Namun menurut, Ketua Dewan Pengawas Bulog ini masih melakukan pengecekan total beras yang sudah terpapar kut itu.
"Moga-moga sih nggak terlalu banyak ya, karena kan Bulog ini kan barangnya harus disimulasikan, barang masuk terus ada yang keluar. Karena bulog itu kan punya fungsi sebagai penyimpanan stok cadangan pangan negara, kedua penyeimbang harga," katanya.
Foto: Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Lebih lanjut, antisipasi yang akan dilakukan dengan menjaga sirkulasi peredaran beras dengan baik. Sebabnya pada saat panen raya pemerintah akan banyak menyerap beras dari petani, dan dikeluarkan sebagai penyeimbang harga saat tidak musim panen.
Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto mengungkapkan menemukan beras berkuti saat melakukan pengecekan di gudang bulog di Yogyakarta.
"Pada reses lalu, pada kunjungan kerja yang lalu, saya memimpin tim ke Jogja, dan kami meninjau Gudang Bulog. Di situ kami menemukan masih banyak beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog yang sudah banyak kutunya," ujarnya dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian, Selasa (11/3/2025).
Dalam kesempatan itu, Titiek meminta perhatian dari Kementerian Pertanian agar beras impor tersebut segera dimanfaatkan. Namun, ia menekankan bahwa beras tersebut sudah tidak layak dikonsumsi masyarakat.
"Mohon segera ditindaklanjuti. Mungkin kalau dikonsumsi manusia sudah tidak layak lagi. Mohon segera dimanfaatkan beras impor ini," terangnya.
(emy/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Fitch Tahan Rating Kredit RI - Kapitalisasi Wall Street Turun
Next Article Bulog Bakal Mirip Seperti Era Soeharto, Wamentan Ungkap Keuntungannya