TikTok Desak YouTube Diblokir, Blak-blakan Bilang Hukum Tidak Logis!

5 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah raksasa teknologi, termasuk TikTok, meminta pemerintah Australia memikirkan keputusan soal larangan media sosial pada anak-anak di bawah usia 16 tahun.

Raksasa teknologi kompak mengeluhkan keputusan Australia yang membebaskan YouTube dari aturan tersebut. 

Selain TikTok, perlawanan juga disuarakan oleh Meta (Facebook, Instagram) dan Snapchat.

YouTube dilaporkan akan bebas dari larangan akses anak di bawah umur karena dianggap sebagai alat pendidikan utama. Anak-anak masih diperbolehkan memiliki akun YouTube sebagai bagian dari akun keluarga dengan pengawasan orang tua.

Sebaliknya, Meta mengatakan akun YouTube milik anak muda bisa mengakses fitur yang dilarang. Termasuk rekomendasi konten algoritmik, fitur interaksi sosial dan paparan konten berbahaya.

"Kami meminta pemerintah memastikan penerapan hukum yang sama di semua layanan media sosial," kata Meta, dikutip dari Reuters, Rabu (6/3/2025).

Sementara itu, TikTok khawatir adanya hukum tidak logis, anti persaingan dan picik, jika YouTube dikeluarkan dari aturan tersebut. Snapchat juga mendorong adanya keadilan pada tiap media sosial.

Platform itu menyebut jangan ada perusahaan yang menerima perlakuan istimewa, bahkan jika ada pengecualian harus dilakukan dengan adil.

"Harus ada penerapan yang adil dan tidak memihak dan semua layanan memiliki standar yang ama," jelas Snap Inc.

Sejumlah pakar kesehatan mental dan ekstremisme mengatakan YouTube juga memaparkan konten adiktif dan berbahaya bagi anak-anak. Selain itu platform milik Alphabet itu juga menghosting konten berbahaya pada situs lain.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Setelah Dilarang, Tiktok Kini Bisa Diakses Lagi di AS

Next Article Badai PHK Melanda TikTok, 700 Orang Mau Digantikan dengan AI

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |