Tetangga RI Memanas Lagi, Trump Sampai Turun Gunung!

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Thailand dan Kamboja kembali memanas. Bentrokan terbaru pecah di perbatasan yang saat ini menjadi sengketa. Hal ini membuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali turun tangan.

Trump melakukan sambungan telepon dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul, pada Jumat (14/11/2025), membahas ketegangan kedua negara ini.

Mengutip dari AFP, Hun Manet dan Anutin Chanvirakul mengonfirmasi telepon Trump kepada masing-masing negara, Sabtu (15/11/2025).

Melalui unggahan sosial medianya, Hun Manet menjelaskan telepon itu untuk membahas perkembangan sepanjang perbatasan Kamboja-Thailand, dengan tujuan melanjutkan kembali implementasi perjanjian damai antara Kamboja dan Thailand.

Dari perbincangan itu Trump, juga menyinggung kembali inisiatif dari negaranya yakitu Deklarasi Bersama Kuala Lumpur dan gencatan senjata.

Hun Manet mengatakan, pemerintah Kamboja menjanjikan komitmen kuat untuk menunjung tinggi semangat Deklarasi Bersama Kuala Lumpur. Dia juga menyatakan harapannya Kamboja dan Thailand menyepakati mekanisme bilateral yang disepakati dan mendorong perdamaian antara kedua negara itu.

"Untuk memastikan tidak ada bentrokan bersenjata yang terulang di sepanjang perbatasan Kamboja - Thailand," kata Hun Manet, menirukan pernyataan Trump via Telepon.

Terpisah, Anurtin, melalui akun sosial medianya, juga membenarkan telah berbicara dengan Trump. Selain itu juga melakukan komunikasi dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Kepada Trump, PM Thailand itu mengatakan kedua negara harus mematuhi komitmen yang disepakati bersama untuk memungkinkan tercapainya perdamaian.

Dia juga mendorong Kamboja mengaku fakta dan bertanggung jawab atas ledakan ranjau. Diketahui, Thailand menuduh Kamboja menanam ranjau baru, hingga seorang tentara terluka karena ledakan di wilayah perbatasan, Senin (10/11/2025).

Karena itu, Thailand menghentikan sementara perjanjian damai kedua negara sehari setelah insiden ranjau. Mereka merasa Kamboja telah melanggar kesepakatan dengan menempatkan ranjau baru di perbatasan.

"Thailand harus memiliki hak untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna melindungi kedaulatan Thailand," kata Anutin.

Tidak hanya Ranjau, Kamis (13/11/2025), Menteri Pertahanan Thailand mengatakan tentara Kamboja menembaki tentaranya di provinsi Sa Kaeo sehari sebelumnya. Dia menuding hal itu sebagai upaya Kamboja agar tentara Thailand membalas balik, dan mem-framing telah menyerang mereka.

Di sisi lain, Kamboja membantah telah menebar ranjau dan melakukan aksi provokasi itu. Serta mendesak Thailand mematuhi kembali perjanjian damai.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Trump Bisa Murka! Ini Hasil Pertemuan BRICS di Brasil

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |