1 day ago
5
Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak dunia kembali mencatat kenaikan pada perdagangan Kamis pagi (12/6/2025), memperpanjang reli tajam yang terjadi sehari sebelumnya. Sentimen pasar kian bergelora setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan pemindahan personel militernya dari Timur Tengah di tengah memanasnya hubungan dengan Iran.
Melansir dari refinitiv harga minyak jenis Brent menguat tipis 15 sen atau 0,2% ke level US$69,92 per barel. Sementara minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 22 sen atau 0,3% menjadi US$68,37 per barel. Level ini menjadi yang tertinggi sejak awal April 2025.
Sehari sebelumnya (11/6/2025), baik Brent maupun WTI masing-masing melesat lebih dari 4% setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa situasi di Timur Tengah "bisa menjadi sangat berbahaya" dan menegaskan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.
Melansir Reuters, langkah evakuasi sebagian staf diplomatik AS dari Irak serta izin keluar bagi keluarga militer dari Bahrain menjadi sinyal kuat bahwa Washington tengah bersiap menghadapi eskalasi yang lebih besar.
Iran merespons dengan pernyataan keras. Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, memperingatkan bahwa negaranya siap menyerang basis militer AS di kawasan jika negosiasi nuklir menemui jalan buntu.
Selain faktor geopolitik, penguatan harga juga ditopang oleh laporan Energy Information Administration (EIA) yang menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS sebesar 3,6 juta barel pada pekan lalu, jauh melampaui ekspektasi analis sebesar 2 juta barel.
Dari sisi permintaan, pelaku pasar juga menangkap angin segar dari prospek kesepakatan dagang AS-China yang berpotensi mendorong aktivitas ekonomi global dan permintaan energi.
CNBC Indonesia
(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tarif Trump Naik, Harga Minyak Stabil di Tengah Ancaman Perang Dagang
