Jakarta, CNBC Indonesia - Anak sulung dan anak tunggal disebut lebih rentan mengalami depresi dan kecemasan. Hal ini terungkap lewat penelitian yang diterbitkan oleh Epic Research.
Mengutip ABC News, menurut studi baru itu, kondisi kecemasan bisa terjadi pada anak pertama di usia 8 tahun.
Para peneliti di Epic telah mempelajari lebih dari 182.000 anak di Amerika Seriksa (AS) yang melakukan kunjungan pemeriksaan kesehatan pada usia 8 tahun, usia di mana anak-anak harus mulai menjalani skrining untuk kecemasan oleh dokter mereka, menurut pedoman dari Satuan Tugas Layanan Pencegahan AS.
Di antara anak-anak yang diteliti, peneliti menemukan bahwa anak sulung di usia 8 tahun lebih berisiko mengalami kecemasan sebanyak 48 persen. Serta, 35 persen lebih berisiko untuk mengalami depresi dibandingkan anak yang lahir kedua, ketiga, dan seterusnya.
Sementara itu, pada anak tunggal atau mereka yang tidak memiliki saudara kandung, kemungkinan 42 persen lebih tinggi mengalami kecemasan dan 38 persen lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan dengan anak-anak dengan saudara kandung.
Para peneliti tidak menjelaskan alasan mengapa anak sulung dan anak tunggal lebih berisiko didiagnosis dengan kecemasan dan depresi.
Temuan studi ini muncul di tengah peringatan akan meningkatnya krisis kesehatan mental di kalangan anak muda.
Kecemasan adalah perasaan yang muncul saat seseorang mengalami ketakutan akan sesuatu yang buruk. Kecemasan dapat menyebabkan serangan panik, kekhawatiran berlebihan, atau gejala lainnya.
Setiap orang terkadang dapat mengalami kecemasan, tetapi jika gejala kecemasan menjadi sangat berat hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, hal itu dapat menjadi gangguan kecemasan, menurut National Institute of Mental Health.
Seperti kebanyakan kondisi kesehatan mental, kecemasan terbagi dalam suatu spektrum, dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Pada anak-anak, gejala kecemasan dapat meliputi gangguan pola tidur atau kesulitan tidur dan emosi berlebihan dalam bentuk kemarahan, mudah tersinggung, dan perilaku manja. Anak-anak juga dapat menunjukkan gejala fisik seperti sakit perut atau sakit kepala.
Pengobatan untuk kecemasan tersedia dan dapat meliputi hal-hal seperti terapi anak dan terapi keluarga. Menjaga gaya hidup sehat dengan makan dengan baik, aktif secara fisik, dan tidur yang cukup juga dapat membantu mengatasi gejala kecemasan.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenali Child Grooming: Bahaya Tersembunyi yang Perlu Diwaspadai