Jakarta, CNBC Indonesia - Kemunculan sinkhole makin sering terdengar di berbagai belahan dunia. Terbaru, sinkhole muncul dan ukurannya kian melebar di Kota Buriticupu, ujung timur laut Amazon Brasil.
Pelan-pelan, kota tersebut dikatakan akan ditelan Bumi. Dalam beberapa minggu terakhir, lubang runtuhan besar dengan kedalaman beberapa meter telah menyebabkan pemerintah kota mengumumkan keadaan darurat.
Sekitar 1.200 orang dari total 55.000 penduduk kota terancam kehilangan rumah. Pasalnya, sinkhole yang terus menganga menciptakan jurang yang bisa membuat rumah warga terperosok ke dalam lubang.
"Dalam beberapa bulan terakhir, dimensinya telah meluas secara eksponensial, mendekati lokasi pemukiman," tertera dalam pernyataan keputusan darurat yang dikeluarkan pemerintah kota awal bulan ini, dikutip dari Reuters, Sabtu (22/2/2025).
Pernyataan tersebut juga mengatakan beberapa bangunan telah hancur akibat sinkhole. Lubang runtuhan yang terjadi baru-baru ini merupakan peningkatan dari masalah yang telah terjadi selama 30 tahun terakhir.
Warga Buriticupu di negara bagian Maranhao, sudah sering melihat sinkhole muncul ketika hujan mengikis tanah yang rentan karena sifatnya berpasir. Hal ini diperparah dengan konstruksi bangunan yang tidak direncanakan dengan baik dan penggundulan hutan.
Erosi tanah yang besar dikenal di Brasil sebagai "voçoroca", sebuah kata asli yang berarti "merobek Bumi" dan setara dengan sinkhole.
Masalahnya menjadi lebih buruk saat hujan deras seperti saat ini, kata Marcelino Farias, ahli geografi dan profesor di Universitas Federal Maranhao.
Antonia dos Anjos, yang telah tinggal di Buriticupu selama 22 tahun, khawatir akan terjadi lebih banyak lubang runtuhan dalam waktu dekat.
"Ada bahaya di depan kita, dan tidak ada yang tahu di mana lubang di bawahnya terbuka," kata pria berusia 65 tahun itu.
Sekretaris Pekerjaan Umum Buriticupu dan seorang insinyur, Lucas Conceicao, mengatakan pemerintah kota jelas tidak memiliki kapasitas untuk menemukan solusi bagi situasi sinkhole yang kompleks.
"Masalah-masalah ini mulai dari proses erosi hingga pemindahan orang-orang yang berada di wilayah berisiko," katanya.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini: