Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar modal RI bakal kedatangan dua emiten bank syariah baru. Kedua bank syariah tersebut tengah mengkaji rencana untuk initial public offering (IPO).
PT Bank Mega Syariah (BMS) sudah merencanakan untuk IPO pada tahun 2026. Direktur Bisnis BMS Rasmoro Pramono Aji mengungkapkan saat ini pihaknya tengah memperkuat ekuitas perusahaan dari kinerja laba bank syariah milik CT Corp itu.
"Jadi yang kita bangun adalah, bagaimana membuat history, investment story-nya mesti pas. Jadi kita lagi fokus kepada, bagaimana memperkuat kita punya equity. Kalau equity kan dibangun dari profit yang kita dapatkan setiap bulan," terang pria yang akrab disapa Oney itu di Menara Mega Syariah, Kamis (13/3/2025).
Lantas, dengan pertumbuhan kinerja BMS yang positif diharapkan dapat terus berlanjut hingga tahun 2026.
"Insha Allah dari laba yang kita tahan, akan memperkuat kita punya komposisi equity kita. Equity-nya sudah cukup kuat, ya pastikan harus, lewat IPO untuk [memperkuat] modal," pungkas Oney.
Dalam rencana IPO tersebut, BMS belum memiliki niat untuk konsolidasi dengan bank-bank syariah lainnya. Menurut Oney, permodalan BMS masih cukup kuat karena disokong oleh ekosistem CT Corp.
Kemudian, PT Bank Jabar Banten Syariah (BJB Syariah). Komisaris Utama BJB Taswin Zakaria tidak dapat memastikan apakah BJB Syariah dapat IPO tahun ini, tetapi mengatakan rencana ini terus menjadi bahan kajian rutin.
"Ya ini tentunya strategi bisnis ke depan, itu menjadi review rutin lah bagi kita ya. Kalaupun hasil review itu tadi menunjukkan IPO sesuatu yang baik untuk kita tempuh ya, mungkin itu bisa saja menjadi salah satu alternatif ya," ujar Taswin saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/3/2025).
Menurutnya, yang terpenting bagi BPD pentolan itu saat ini adalah memperkuat fundamental baik BJB maupun BJB Syariah. Terlebih, BJB saat ini tengah diterpa kasus korupsi dana iklan yang ditaksir merugikan negara hingga Rp222 miliar.
"Yang paling penting itu dulu ya, jadi memperkuat fundamental manajemen risiko dan juga memperkuat fundamental budaya internalnya juga. Saya rasa cukup krusial ke depannya ya, apalagi dengan kasus dengan insiden ini saya pikir penekanan ke depan terkait integritas itu sangat penting. Saya pikir ini yang menjadi prioritas kami ke depan," terang Taswin.
Sebelumnya, BJB Syariah direncanakan akan melaksanakan IPO pada semester II tahun 2022. Nantinya, anak usaha Bank BJB tersebut dipersiapkan untuk menjadi bank digital syariah guna memasuki persaingan.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Dividen BCA Rp 37 T & Hendra Lembong Resmi Jadi Presdir BCA
Next Article Potensi Masih Amat Besar, OJK Gelar Pertemuan Dorong Perbankan Syariah