Siaga 2 Negara Nuklir Asia Perang, China dan Amerika Turun

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - China tiba-tiba mengomentari konflik dua negara pemilik nuklir yang tengah bersitegang di Asia, India dan Pakistan. Negeri Presiden Xi Jinping meminta keduanya "menahan diri".

Ini setelah militer New Delhi mengatakan tentaranya dan Islamabad saling tembak di Kashmir Minggu. Ini merupakan empat hari berturut-turut kekerasan pecah.

"China berharap kedua pihak akan menahan diri, bertemu di tengah jalan, menangani perbedaan yang relevan dengan baik melalui dialog dan konsultasi," kata juru bicara kementerian luar negeri Guo Jiakun, dikutip AFP, Senin (28/4/2025).

"Bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional," tegasnya.

Pernyataan China muncul setelah Amerika Serikat (AS) memberi komentar Minggu. AS menyatakan tengah berkomunikasi intensif dengan kedua negara, sembari mendesak mereka untuk mencari "solusi yang bertanggung jawab" guna meredam eskalasi.

Dalam pernyataan kepada Reuters, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, situasi terus berkembang. Pihaknya pun memantau perkembangan dengan saksama.

"Kami telah berhubungan dengan pemerintah India dan Pakistan di berbagai tingkat," ujar AS.

"Amerika Serikat mendorong semua pihak untuk bekerja sama menuju penyelesaian yang bertanggung jawab," tambah juru bicara tersebut.

India dan Pakistan memanas sejak 22 April. Hal ini terjadi setelah serangan terjadi di Khasmir, menyasar wisatawan, dan menewaskan 26 orang.

India marah dan menunjuk Pakistan terlibat. Pakistan, disebut India mendanai dan mendukung aksi terorisme yang dilakukan militan The Resistance Front.

Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi telah berjanji untuk "menghukum setiap teroris dan pendukungnya". India juga telah mengeluarkan serangkaian tindakan diplomatik yang bersifat menghukum.

Tindakan tersebut termasuk menangguhkan perjanjian pembagian air, penutupan perbatasan darat utama dengan Pakistan, dan menurunkan hubungan diplomatik. India telah memerintahkan semua warga negara Pakistan untuk meninggalkan negara itu, kecuali diplomat yang tersisa, paling lambat tanggal 29 April.

Pakistan kemudian membalas dengan menutup wilayah udaranya dan melarang maskapai penerbangan India terbang. Perbatasan juga akan ditutup di mana perdagangan pun dibatalkan.

Pakistan juga meminta diplomat India meninggalkan negaranya dan membatalkan visa untuk warga India kecuali peziarah Sikh. Bahkan India disebut Pakistan sedang melakukan "perang" dengan negeri itu.

"India sedang berperang dengan intensitas rendah melawan kami, dan jika mereka meningkatkan skalanya, kami siap. Untuk melindungi tanah kami, kami tidak akan berada di bawah tekanan internasional," tambah Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif juga mengatakan dalam konferensi pers.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pakistan & India Siaga Perang - Omset Pedagang Mangga Dua

Next Article Ini Dampak Ngeri Nuklir Rusia Terhadap Kota-Kota Besar AS

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |