Shutdown Berakhir, Tapi Dunia Diguncang Ketakutan Baru dari The Fed

3 hours ago 1
  • Pasar keuangan Indonesia, baik saham dan nilai tukar melemah pada perdagangan kemarin
  • Wall Street ambruk berjamaah karena pesimisme pemangkasan suku bunga
  • Berakhirnya shutdown dan pemangkasan suku bunga akan menjadi penggerak pasar hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar keuangan Tanah Air kompak lesu pada perdagangan kemarin. Bursa saham dan nilai tukar rupiah melemah meski shutdown di Amerika Serikat (AS) berakhir.

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih volatile hari ini. Selengkapnya mengenai proyeksi sentimen hari ini bisa dibaca di halaman 3 artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kehilangan tenaga pada akhir perdagangan  Kamis (13/11/2025). Indeks ditutup di level 8.372, turun 0,2%.

Sebanyak 314 saham berada di zona hijau. Saham yang mengalami koreksi 345 dan sisanya 154 tidak bergerak.

Nilai transaksi mencapai Rp 25,5 triliun, melibatkan 62,4 miliar saham dalam 2,73 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar terkoreksi menjadi Rp 15.311 triliun

Asing mencatat net buy sebesar Rp 2,91 triliun di semua pasar.


Mengutip Refinitiv, sektor kesehatan melambung tinggi atau 4,68%. Hal ini seiring dengan lompatan Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) sebesar 12,77% ke level 13.250.

Sementara itu, saham yang paling banyak diburu hari ini adalah Bumi Resources (BUMI). BUMI pun tercatat sebagai penopang utama IHSG kemarin dengan kontribusi 9,74 indeks poin. Hingga akhir perdagangan, BUMI naik 16,67% ke level 224.

Beralih ke pasar valuta asing, mata uang garuda ditutup melemah hingga menembus level psikologi nya terhadap dolar Amerika Serikat (AS), seiring dengan berakhirnya penutupan pemerintahan AS.

Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan Kamis (13/11/2025) rupiah harus mengakui kekuatan dolar AS menembus level psikologisnya di Rp16.700/US$ ke level Rp16.730/US$ atau melemah 0,15%.

Angka penutupan ini pun sekaligus menjadi level penutupan terlemah rupiah sejak 26 September 2025.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB tengah mengalami pelemahan sebesar 0,12% di level 99,353.

Pelemahan rupiah pada perdagangan Kamis (13/11/2025), terjadi meskipun indeks dolar AS justru berada di zona pelemahan.

Melemahnya dolar terjadi setelah pemerintah AS resmi mengakhiri government shutdown selama 43 hari, sehingga meredakan ketidakpastian fiskal dan mendorong pelaku pasar untuk kembali masuk ke aset berisiko.

Namun, momentum penguatan tersebut belum mampu dimanfaatkan rupiah yang masih tertekan oleh dolar AS.

Dari pasar obligasi, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) turun ke 6,11% dari 6,15% pada perdagangan Rabu. Imbal hasil yang melandai menandai harga SBN yang tengah naik karena diburu investor.

Pages

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |