Rupiah Dibuka Menguat, Nilai Tukar Dolar AS Turun ke Rp16.690

1 hour ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (14/11/2025).

Melansir data Refinitiv, rupiah Garuda berada di level Rp16.690/US$ pada pembukaan perdagangan pagi ini atau mengalami penguatan sebesar 0,12%. Setelah pada perdagangan kemarin, Kamis (13/11/2025), rupiah ditutup melemah 0,15% ke posisi Rp16.720/US$.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 09.00 WIB terpantau menguat tipis 0,03% ke level 99,180. Namun, pada penutupan perdagangan kemarin, DXY justru melemah cukup signifikan dengan koreksi 0,34% ke posisi 99,156.

Pergerakan rupiah pada perdagangan terakhir pekan ini sebetulnya mendapatkan angin segar dari melemahnya dolar AS di pasar global. Indeks dolar AS tercatat tertekan setelah pelaku pasar kembali mengambil sikap berhati-hati terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat pasca pembukaan kembali pemerintahan.

Dolar AS kesulitan bangkit setelah mencatat penurunan tajam dan berada di jalur pelemahan mingguan. Investor kini menanti sederet rilis data ekonomi AS yang sempat tertunda akibat government shutdown, dengan ekspektasi bahwa indikator-indikator tersebut akan menunjukkan perlambatan ekonomi.

Dari dalam negeri, rupiah masih dibebani oleh arus keluar dana asing di pasar pendapatan tetap.

Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menilai depresiasi rupiah dalam beberapa hari terakhir dipicu oleh keluarnya dana asing dari obligasi pemerintah serta instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

"Tampaknya investor asing tidak puas dengan imbal hasil investasi saat ini pada obligasi pemerintah Indonesia dan SRBI, meskipun fundamental ekonomi Indonesia relatif solid," ujar Myrdal kepada CNBC Indonesia.

Myrdal mencatat kepemilikan asing pada obligasi pemerintah turun dari Rp878,09 triliun pada 31 Oktober 2025 menjadi Rp873,43 triliun pada 10 November 2025. Asing juga mengurangi kepemilikan SRBI dari Rp90,82 triliun pada 30 September 2025 menjadi Rp86,79 triliun pada 31 Oktober 2025.

Meski tekanan jangka pendek masih terlihat, Myrdal menilai ruang pelemahan rupiah akan terbatas. 

"Hal ini juga terbantu oleh arus masuk FDI dan masuknya dana ke pasar saham Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Untuk akhir tahun, kami memperkirakan rupiah berada di kisaran Rp16.436 per dolar AS," pungkas Myrdal.


(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Rupiah Menutup Pekan Naik Tipis, Dolar AS Turun ke Rp16.625

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |