Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Multistrada Arah Sarana, Igor Zyemit, buka suara soal kabar perusahaannya membatalkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 285 pekerja. Dia menegaskan kembali komitmen perusahaan untuk memperlakukan seluruh karyawan dengan penuh rasa hormat dan menjunjung komunikasi terbuka.
Lebih lanjut, Igor menyatakan bahwa perusahaan akan terus menjalin dialog dengan serikat pekerja dalam suasana konstruktif. Sebagai tindak lanjut, Multistrada menyatakan kesiapannya untuk membatalkan surat pemberitahuan PHK yang sebelumnya telah diterbitkan.
Selain itu, perusahaan juga akan memfasilitasi program pelatihan bagi karyawan sebagai bagian dari upaya bersama mencari solusi terbaik melalui dialog bipartit antara manajemen dan pekerja.
"Kami mendengarkan dengan seksama masukan dari perwakilan Serikat Pekerja, dan pertemuan bipartit yang akan berlangsung menjadi wujud nyata komitmen kami terhadap dialog terbuka dan penghormatan terhadap proses yang adil," kata dia kepada CNBC Indonesia, Jumat (7/11/2025).
Foto: Aksi besar-besaran digelar ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di pabrik ban Michelin milik PT Multistrada Arah Sarana Tbk, Cikarang, Jawa Barat, Senin (3/11/2025). (Dok. KSPSI)
Aksi besar-besaran digelar ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di pabrik ban Michelin milik PT Multistrada Arah Sarana Tbk, Cikarang, Jawa Barat, Senin (3/11/2025). (Dok. KSPSI)
Adapun PT Multistrada Arah Sarana merupakan anak usaha Michelin-perusahaan manufaktur ban asal Prancis-telah beroperasi di Indonesia selama 14 tahun terakhir. Selama periode tersebut, Michelin melalui Multistrada telah menanamkan investasi besar dan membuka lapangan kerja bagi lebih dari 5.600 pekerja di sektor manufaktur ban dan produk karet.
Sebelumnya, Zyemit menegaskan langkah yang diambil perusahaan untuk mengurangi karyawan merupakan bagian dari upaya penyesuaian terhadap kondisi pasar global yang dinamis. Ia mengakui 2 tahun terakhir, industri manufaktur ban di Indonesia termasuk Michelin menghadapi tantangan besar. Termasuk kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang berdampak pada daya saing global perusahaannya.
"Kami telah mengambil berbagai langkah adaptasi untuk memastikan kesejahteraan pekerja tetap terjaga. Tetapi penyesuaian lanjutan kini diperlukan untuk menjaga keberlangsungan jangka panjang dan mempertahankan peran penting Indonesia dalam jaringan global Michelin " ujarnya.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menegaskan pentingnya mencari solusi alternatif sebelum perusahaan memutuskan langkah pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Kami minta kedua belah pihak untuk mengedepankan dialog secara bipartit antara pihak manajemen dan pekerja," ujar Afriansyah dalam rilisnya.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengabarkan perusahaan segera mencabut surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada Jumat (7/11/2025). Sebanyak 285 buruh PT Multistrada Arah Sarana atau dengan brand Michelin dipastikan akan kembali bekerja mulai Senin (10/11/2025).
"Langkah cepat DPR menunjukkan kehadiran negara dalam membela perjuangan buruh Indonesia yang diperlakukan tidak adil. DPR telah menunjukkan keberpihakan yang kuat terhadap nasib pekerja Indonesia," kata dia.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabrik Ban Michelin di Cikarang PHK 280 Pekerja

3 hours ago
1
















































