Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo menegaskan pemerintah tetap menjaga pengelolaan fiskal secara hati-hati dengan defisit yang tetap terjaga, di level 3% sesuai dengan Undang-Undang Keuangan Negara.
Dia pun membandingkan disiplin fiskal Indonesia dengan negara-negara anggota Uni Eropa. Menurutnya, banyak negara Uni Eropa, seperti, Inggris, Perancis dan Jerman, telah melanggar batas defisit yang mereka tetapkan sendiri dalam Perjanjian Maastricht yang membatasi defisit anggaran di angka 3%.
"Kita karena ingin menjadi nice boy kita ikut Maastricht Treaty, untuk kita. Kita tidak akan punya defisit lebih dari 3%, padahal saudara-saudara Jerman, Perancis, Italia mereka sudah jauh di atas 3% mereka melanggar standar yang mereka lakukan sendiri," kata Prabowo sebelum Sidang Kabinet di Istana Negara, dikutip Rabu (7/5/2025).
Akibat disiplin fiskal ini, Indonesia mampu mengendalikan level utangnya. Dia pun mengklaim utang Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain lebih rendah.
"Indonesia masih menjaga di bawah 3%. Oleh karena itu, perbandingan utang kita terhadap PDB termasuk salah satu yang terendah di dunia," kata Prabowo.
"Dalam hati-hati itu yang kita bangga adalah kita hemat besar-besaran. Inilah yang bisa kita lakukan, program strategis," tambahnya.
Dari data yang dikumpulkan CNBC Indonesia, rasio utang Indonesia terhadap PDB itu pun masih jauh lebih rendah selama 10 tahun terakhir, yakni pada periode 2012 sampai dengan 2022.
Pada 2012, rasio utang terhadap PDB RI sebesar 26,5% dan pada 2022, sebesar 39,7%. Sedangkan India pada 2012 sudah sebesar 67,1% sedangkan pada 2022 sebesar 86,5%.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini: