Prabowo: Kalau Kita Lemah, tidak Mungkin Bisa Membantu Palestina

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkapkan, tantangan negara-negara Islam bukan hanya terkait konflik yang terjadi di Palestina, melainkan kondisi internal dari masing-masing negara meliputi korupsi, kelaparan, hingga kemiskinan.

Hal tersebut diungkapkan Prabowo ketika Sidang ke-19 Parliamenteary Union of OIC Member States (PUIC) di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Menurut kepala negara, tidak ada negara miskin yang menjadi negara kuat, sehingga dibutuhkan pemerintah yang bersih untuk bisa mencapai kemakmuran.

"Karena itu tema pertemuan perkumpulan tahun ini sangat benar dan strategis," kata Prabowo.

Tema acara tahun ini adalah 'Good Governance and Strong Institution as Pillar of Resilience'. Dalam arti, tata kelola yang baik dan kelembagaan yang kuat sebagai pilar ketahanan.

Sehingga, menurut Prabowo, tanpa tata kelola negara yang baik dan tanpa pemimpin yang jujur hingga pejabat yang mengabdi untuk negara, maka negara akan sulit memiliki daya tahan maupun daya saing.

Ia bercerita seperti pemerintah Indonesia yang saat ini memiliki agenda besar mulai dari reformasi politik dan birokrasi, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), swasembada pangan dan swasembada energi, hingga penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, Prabowo percaya solusi bagi masalah dunia dimulai dari menjadikan bangsa sendiri mampu mengatasi masalah internalnya.

"Kalau kita tidak bisa mengurus bangsa kita sendiri, bagaimana kita mau membantu umat yang sedang dalam kesusahan. Kalau kita lemah tidak mungkin kita bisa bantu Palestina bahkan suara kita tidak didengar. Suara kita didengar kalau kita bersatu dan kita kuat," kata Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga bercerita hasil perbincangannya dengan pemimpin tertinggi Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah yang juga sepakat dunia Islam bisa menjadi solusi mendatangkan perdamaian dunia. Sebab, esensi ajaran islam merupakan perdamaian dan cinta kasih, yang seharusnya diamalkan pada kondisi dunia yang sedang kehilangan arah ini.

"Tetapi walaupun kita ingin perdamaian, kalau kita lemah, mungkin ada pihak-pihak yang tidak ingin perdamaian, mungkin ada pihak-pihak yang melihat kalau kita lemah, kita bisa dijajah kembali, kita bisa di suruh-suruh sebagai bangsa pion, bangsa budak, bangsa kacung," tutur Prabowo.


(miq/miq)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Presiden Prabowo Tegaskan Bukan Boneka Jokowi

Next Article Minta Menteri Hemat, Prabowo: Saya Mau Beri Makan Seluruh Warga RI

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |