Pertamina Jamin Kualitas BBM Pertalite, Masyarakat Jangan Resah

Surabaya, CNBC Indonesia - PT Pertamina Patra Niaga buka suara terkait kekhawatiran masyarakat mengenai kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Perusahaan menjamin bahwa seluruh produk yang disalurkan ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah melalui proses pengecekan kualitas sebelum masuk ke tangki kendaraan konsumen.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menegaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan monitoring kualitas di setiap SPBU. Mekanisme kontrol kualitas tersebut sudah dibuat lebih terbuka agar masyarakat dapat melihat langsung bukti spesifikasi BBM yang dijual hari itu juga.

"Jadi secara kualitas kita juga selalu melakukan pengecekan juga. Kawan-kawan bisa melihat di setiap SPBU sekarang ada display. Di situ ada sampel yang setiap hari diambil," jelasnya saat meninjau SPBU di Wonocolo, Surabaya, Kamis (25/12/2025).

Melalui kotak display kaca yang tersedia di pompa SPBU, konsumen dinilai bisa memastikan kejernihan bahan bakar dan membuktikan bahwa produk tersebut bebas dari endapan maupun air.

"Di situ juga ada hasil pengecekannya, apakah sesuai spek atau tidak. Dan kita terus melakukan perbaikan untuk memastikan ke depan kualitas itu selalu terjaga," imbuhnya.

Selain menjamin kualitas, pihaknya juga menyoroti tantangan operasional distribusi energi di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini yang bertepatan dengan kondisi cuaca buruk.

Pihaknya menyadari bahwa isu perubahan iklim yang memicu cuaca ekstrem di berbagai daerah menjadi risiko yang harus dimitigasi agar layanan kepada masyarakat tidak terganggu.

"Kita melihat tren pertumbuhan kebutuhan BBM ini juga meningkat. Namun kita juga tahu bahwa akhir-akhir ini ada isu perubahan iklim. Sehingga ini kita melihat cuaca ini cukup ekstrem di beberapa tempat dan cukup merata," tambahnya.

Dalam menghadapi dinamika tersebut, Pertamina telah menyiagakan empat pilar layanan utama yang mencakup kesiapan di SPBU, pangkalan LPG, terminal BBM, hingga layanan Avtur. Ega memastikan seluruh sumber daya dikerahkan (extra effort), terutama untuk memulihkan layanan di wilayah-wilayah yang terdampak bencana alam.

"Tidak hanya di satu, dua kota. Sehingga kita juga harus antisipasi melakukan mitigasi risiko khususnya juga untuk wilayah-wilayah yang remote area," tandasnya.

Sementara itu, Kepala BPH Migas Wahyudi Anas turut memastikan bahwa di luar isu kualitas dan cuaca, ketersediaan stok BBM subsidi hingga akhir tahun 2025 sangat aman. Ia mencatat realisasi konsumsi Pertalite diproyeksikan masih di bawah total kuota tahunan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kehabisan stok.

"Insyaallah konsumsi sampai dengan akhir tahun paling tinggi 90,3%. Jadi masih ada stok 9,7%. Aman ya," pungkas Wahyudi dalam kesempatan yang sama.

(wur)
[Gambas:Video CNBC]