FOTO Internasional
File Foto/Dok: Angkatan Udara Republik Korea, CNBC Indonesia
03 June 2025 19:15

File foto yang diterbitkan angkatan udara republik Korea saat uji terbang perdana sebuah Jet tempur kolaborasi Korea Selatan-Indonesia, KF-21/IF-21 pada 19 Juli 2022. (Dok: Angkatan Udara Republik Korea/Photo File)

Media Korea Selatan (Korsel), Maeil Business Newsaper, memberi update soal lima teknisi Indonesia yang ditahan karena proyek jet tempur KF-21. Sebelumnya mereka dituduh membocorkan data rahasia saat berpartisipasi dalam pengembangan bersama pesawat militer itu. Dalam update terbaru, Selasa (3/6/2025), para teknisi itu dilaporkan telah dibebaskan dan ditangguhkan dari penuntutan. Sumber pemerintah Korsel memberi pernyataan Senin. (Dok: © Republic of Korea Air Force/Photo File)

"Jaksa penuntut membebaskan kelima orang tersebut dari pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Teknologi Pertahanan, Undang-Undang Bisnis Pertahanan, dan Undang-Undang Perdagangan Luar Negeri bulan lalu," tulis laman itu. "Selain itu, penuntutan ditangguhkan karena melanggar Undang-Undang Pencegahan Persaingan Tidak Sehat." (Dok: Angkatan Udara Republik Korea/Photo File)

Sebelumnya mereka ditangkap saat bekerja di Korea Aerospace Industries (KAI) di Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan. Perusahaan menyebut mereka mencoba membocorkan perangkat penyimpanan seluler (USB) yang berisi data terkait pengembangan KF-21. (Dok: Angkatan Udara Republik Korea/Photo File)

Jaksa penuntut mempertimbangkan fakta bahwa data yang mereka coba bocorkan tidak berisi informasi rahasia yang penting. Akibatnya, diharapkan konflik berkepanjangan antara Korea dan Indonesia, seperti pembayaran kontribusi pengembangan bersama KF-21, juga akan menemukan jalan keluar. (Dok: Angkatan Udara Republik Korea/Photo File)