Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menggelar Job Fest Tahun 2025 sebagai bagian dari upaya memperluas kesempatan kerja bagi warga.
Kegiatan ini melanjutkan rangkaian program ketenagakerjaan Pemprov DKI, setelah sebelumnya Job Fair Disabilitas mendapat respons sangat positif dari masyarakat.
Job Fest digelar untuk menekan angka pengangguran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di DKI Jakarta tercatat sebesar 6,18% pada Februari 2025, dan turun menjadi 6,05% pada Agustus 2025.
Meski menunjukkan tren perbaikan, Pemprov DKI terus mendorong pelatihan vokasi, penempatan tenaga kerja, serta perluasan peluang kerja hingga ke luar negeri.
Dorong Sinergi Pemerintah dan Dunia Usaha
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengatakan Job Fest 2025 menargetkan 20 ribu pencari kerja, mencakup lulusan baru, masyarakat umum, serta penyandang disabilitas. Acara yang berlangsung di Balai Kartini pada Kamis-Jumat, 13-14 November 2025 ini juga menjadi forum untuk memperkuat kemitraan antara pemerintah dan sektor usaha.
"Kegiatan ini diharapkan bisa menurunkan tingkat pengangguran terbuka. Saat ini sekitar 330 ribu warga masih menganggur. Dengan Job Fest ini, minimal mereka memahami cara mendapatkan pekerjaan," ujar Rano dalam sambutannya.
Ia menegaskan peluang kerja tidak hanya tersedia di Jakarta, tetapi juga di berbagai negara. Rano menyebut Jepang butuh sekitar 750 ribu tenaga kerja setiap tahun, sehingga kompetensi bahasa dan keahlian menjadi kunci.
"Saya sudah instruksikan Dinas Pendidikan untuk menambah muatan bahasa di seluruh SMK, sekolah perawatan, dan sekolah kesehatan agar lulusan kita siap bekerja ke luar negeri," ujarnya.
Kebutuhan Tenaga Kerja Global Meningkat
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Ahnas, mengapresiasi langkah Pemprov DKI mendorong kesiapan tenaga kerja untuk pasar global. Ia mengatakan, permintaan pekerja dari luar negeri terus meningkat, namun kesiapan teknis dan kemampuan bahasa masih perlu diperkuat.
"Persiapan harus dimulai sejak jenjang SLTA, baik SMA maupun SMK, agar tenaga kerja Indonesia mampu mengisi peluang kerja di luar negeri," jelasnya.
Salah satu peserta, Kenny Morinawa, lulusan pelatihan caregiver kaigo di PPKD Jakarta Barat, membagikan pengalamannya. Ia menjalani pelatihan intensif selama empat bulan hingga akhirnya diterima bekerja di Hinode Medical Welfare, Osaka, untuk kontrak selama lima tahun.
"Saya dibimbing sensei berpengalaman dan sekarang bersiap berangkat tanggal 27 November. Harapannya saya bisa meningkatkan ekonomi keluarga," ujar Kenny.
Peserta lain, Selda, menilai Job Fest menjadi peluang penting bagi masyarakat yang tengah mencari pekerjaan.
"Acara seperti ini membantu banyak orang. Mencari kerja itu hoki-hokian, tapi kita harus tetap berusaha. Saya berharap bisa bekerja di luar negeri sambil melanjutkan kuliah," ungkapnya.
50 Perusahaan dan Peluang Kerja Luar Negeri
Job Fest 2025 menghadirkan lebih dari 50 perusahaan dari berbagai sektor industri. Selain itu, 20 perusahaan mitra resmi membuka lowongan kerja ke luar negeri. Seluruh perusahaan telah mengantongi izin resmi dan berada dalam skema penempatan pekerja migran yang terlindungi.
Dengan cakupan peserta dan peluang yang luas, Job Fest 2025 menjadi salah satu upaya nyata Pemprov DKI dalam menurunkan pengangguran sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerja Ibu Kota di tingkat nasional maupun global.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Serbu! 32 Perusahaan Buka Loker Besar-besaran di Gedung Smesco

1 hour ago
1

















































