5 hours ago
1
Jakarta, CNBC Indonesia- Amerika Serikat (AS) masih mendominasi dunia dengan memiliki 11 kapal induk bertenaga nuklir, sepuluh unit kelas Nimitz dan satu kelas Ford-yang berfungsi sebagai tulang punggung proyeksi kekuatannya di seluruh penjuru lautan. Armada ini menjadi simbol utama kekuatan militer AS dan berperan vital dalam strategi keamanan global.
Dari sisi teknis, melansir dari Historyplex, kelas Nimitz mencakup 10 kapal dengan panjang 1.092ft (333m), lebar dek 252ft (77m), dan waterline beam 134ft (41m). Dengan bobot sekitar 97.000-103.300ton, kapal ini digerakkan oleh dua reaktor nuklir A4W yang menggerakkan empat poros dan mampu melaju di atas 30knot serta beroperasi hingga 20 tahun tanpa isi ulang nuklir.
Masing-masing mengakomodasi 75-90 pesawat dan kru total lebih dari 5.500 personel, lengkap dengan sistem pertahanan seperti Sea Sparrow, Rolling Airframe Missile (RAM), dan CIWS
Americs's Navy mencatat kelas Gerald R. Ford (USSGeraldR.FordCVN-78) mengusung teknologi mutakhir: dua reaktor A1B, dek lebar 256ft (78m), dan perpindahan penuh beban sekitar 100.000ton.
Foto: Kapal Induk Tenaga Nuklir di Prancis Charles de Gaulle Terserang Covid-19 (AP/Daniel Cole)AP/Daniel Cole
The French aircraft carrier Charles de Gaulle arrives in the bay of Toulon, southern France, Sunday April 12, 2020. The Defense Ministry said in a statement that around 40 sailors showed symptoms compatible with COVID-19, the disease the coronavirus causes. The new coronavirus causes mild or moderate symptoms for most people, but for some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness or death. (AP Photo/Daniel Cole)
Kendati sedikit lebih sedikit awak (±4.550 personel), kelas ini dapat meluncurkan rata-rata 160 sortie per hari-25-33% lebih banyak dari Nimitz dengan sistem EMALS dan radar Dual Band (SPY‑3/4).
Keunggulan Ford bukan sekadar jumlah sortie, tetapi efisiensi dan daya listrik yang meningkat hingga 250%. Ini memungkinkan dukungan sistem masa depan seperti directed-energy weapons. Namun, integrasi teknologi mutakhir seperti EMALS dan elevator senjata elektrik (AWE) masih menghadapi tantangan produksi, dengan beberapa penundaan pada kapal CVN‑79 John F. Kennedy .
11 Kapal Induk AS
1. USS Dwight D. Eisenhower
2. USS George Washington
3. USS Theodore Roosevelt
4. USS Ronald Reagan
5. USS Harry S. Truman
6. USS Carl Vinson
7. USS Abraham Lincoln
8. USS George HW Bush
9. USS John C. Stennis
10. USS Nimitz
11. USS Gerald R. Ford
Secara operasional, kehadiran 11 kapal induk nuklir ini memungkinkan AS merespons cepat krisis global seperti saat Armada USS Gerald R. Ford, USS Carl Vinson, dan USS Nimitz ditempatkan berdekatan Laut Mediterania dan Teluk Persia menyusul ketegangan Iran-Israel . Armada tersebut dilengkapi wing jet F‑35C stealth dan F/A‑18 Super Hornet, mendukung fleksibilitas dari intervensi militer hingga diplomasi maritim .
Namun latar munculnya misil antikapal China (seperti Dong Feng‑21D) membuat kapal induk AS dipaksa tetap beroperasi lebih jauh dari wilayah pantai musuh, demi menjaga kelangsungan kemampuan strike saat konflik tinggi seperti di Asia Timur menurut Time .
Dengan keunggulan teknologi dan fleksibilitas global, armada kapal induk nuklir AS diperkirakan akan bertahan sebagai pilar utama kekuatan maritim selama dekade mendatang-juga sebagai barometer kekuatan di era persaingan kekuatan besar abad ke-21.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(emb/emb)
