Mendag Belum Keluarkan Izin Impor Daging, Harga Apa Kabar?

2 weeks ago 12

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan, persetujuan impor (PI) daging kerbau hingga saat ini belum diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Hal ini disebabkan oleh belum masuknya data hasil keputusan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) terkait perubahan neraca komoditas pangan tahun 2025.

"Kerbau kalau datanya sudah masuk ya kita proses. Kemarin baru diputuskan dalam Rakortas, tapi belum masuk ke kami datanya. Mungkin masih dalam tahap persiapan verifikasi," ungkap Budi saat ditemui di kantor Kemendag, Jakarta, dikutip Kamis (21/2/2025).

Adapun dibukanya keran impor daging kerbau sebanyak 100 ribu ton ini dalam upaya antisipasi pemerintah, untuk memastikan stok daging aman menjelang Puasa dan Lebaran 2025.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) telah menugaskan BUMN Pangan untuk mengimpor 200 ribu ton daging guna menjaga ketersediaan dan stabilitas harga di pasar. Dalam Rakortas yang digelar di Jakarta pada 5 Februari 2025 kemarin, disepakati bahwa BUMN Pangan akan mendapat penugasan impor 100 ribu ton daging kerbau.

Keputusan dalam Rakortas ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan stok daging di dalam negeri. Presiden Prabowo Subianto pun menekankan pentingnya langkah ini agar harga daging kerbau dapat lebih terjangkau bagi masyarakat.

Harga Daging Sapi Turun, Ada Apa?

Sementara itu, harga daging sapi beberapa hari menjelang Ramadan 1446 H yang diprediksi jatuh bertepatan pada tanggal 1 Maret 2025, malah mengalami penurunan. Berdasarkan data dari Pusat Informasi harga Pangan Strategis (PIHPS), harga daging sapi turun menjadi Rp 134.800 per kilogram pada Kamis (20/2/2025) kemarin, dari sebelumnya pada Rabu lalu di harga Rp 135.350 per kilogram.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, turunnya harga daging sapi terjadi karena adanya isu penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di ternak sapi.

"Harga daging sapi hari ini yang fresh, artinya hot meat yang baru dipotong malah turun. Kenapa turun? Karena kemarin ada isu PMK," kata Arief kepada CNBC Indonesia, Kamis (20/2/2025).

"PMK itu, food and mouth disease ini tidak mempengaruhi kepada kesehatan manusia. Ini hanya mengurangi stok sapi, live cattles. Sehingga malah harganya itu yang biasanya Rp 130.000-Rp 140.000 per kilonya, malah sekarang di bawahnya," ujarnya.

Arief menambahkan, penyebaran PMK tidak berdampak kepada kesehatan manusia setelah mengkonsumsi daging sapi yang terjangkit PMK. PMK, lanjutnya, pada ujungnya akan memicu berkurangnya populasi sapi di dalam negeri. 

Karena itulah, katanya, pemerintah memberikan pilihan kepada masyarakat dengan membuka impor daging sapi beku dan daging kerbau beku.

"Memang salah satu alternatif kita adalah memberikan pilihan kepada masyarakat luas," terangnya.

"Pemerintah minta angka harganya Rp 80.000, walaupun hari ini di pasar angkanya Rp 90.000-Rp 100.000 gitu ya. Tapi kita berikan alternatif kepada masyarakat untuk memilih yang mana. Untuk ketersediaan Insyaalah cukup, kita sudah hitung," pungkasnya.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Langkah Pemerintah & Pelaku Usaha Jaga Stabilisasi Harga Pangan

Next Article RI Impor Daging Rp5,87 Triliun, Ini Negara Pemasok Utama

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |