Media Asing Tiba-Tiba Sorot Sumur Minyak Jawa Timur, Ada Apa?

10 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Media Singapura, Channel News Asia (CNA), baru-baru ini menyoroti praktik pengeboran minyak tradisional yang dijalankan oleh masyarakat di Indonesia, dengan fokus utama di Jawa Timur dan perbatasan Jawa Tengah. Laporan tersebut menyoroti risiko keamanan, pencemaran lingkungan, dan korban jiwa di tengah upaya pemerintah melegalkan sektor abu-abu yang melibatkan puluhan ribu sumur.

CNA baru-baru ini mengarahkan sorotan tajam ke Desa Wonocolo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. CNA melaporkan bahwa perbukitan dan lembah Wonocolo yang dulunya diselimuti pohon kini telah digantikan oleh ribuan menara pengeboran berkaki tiga. Menara-menara sederhana ini terbuat dari gelondongan kayu yang diikat tali, berdiri seperti "penjaga kerangka" yang mencuat dari tanah.

Sumur-sumur minyak di Wonocolo telah beroperasi selama lebih dari satu abad, awalnya dioperasikan oleh kolonial Belanda. Namun, sejak tahun 1970-an, sumur-sumur yang ditinggalkan oleh perusahaan besar dan BUMN karena dianggap kurang menguntungkan, beralih dikelola oleh masyarakat setempat.

Laman, seorang pengebor minyak berusia 72 tahun dari Wonocolo, menceritakan kepada CNA bahwa operasi mandiri awalnya hanya dilakukan oleh segelintir orang. Namun, Krisis Keuangan Asia 1997-1998 mengubah segalanya. Ketika jutaan orang kehilangan pekerjaan di pabrik-pabrik, banyak yang pulang kampung dan mencoba bekerja di ladang minyak. 

"Orang-orang tidak hanya memulihkan sumur-sumur tua yang tidak aktif, mereka juga menggali yang baru," kata Laman, sambil mengamati pekerjanya memperbaiki pipa sumurnya yang sudah tua dan bocor.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan ada setidaknya 30.000 sumur minyak yang dijalankan oleh komunitas (artisanal oil wells) tersebar di seluruh negeri. Praktik ini beroperasi tanpa izin dan dengan peralatan seadanya. CNA menyoroti bahwa aktivitas pengeboran ini dilakukan "dengan sedikit atau tanpa tindakan pencegahan keselamatan."

Akibatnya, insiden seperti sumur meledak (blowout) dan tumpahan minyak menjadi hal yang biasa. "Bahkan operasi migas berlisensi oleh perusahaan resmi membawa risiko besar. Jika dijalankan oleh orang biasa tanpa sumber daya yang memadai, hal itu pasti akan menjadi kacau," tulisnya mengutip analis lokal Putra Adhiguna dari Energy Shift Institute.

Salah satu insiden yang disorot adalah kebakaran sumur minyak di Kabupaten Blora, Jawa Tengah (berbatasan dengan Bojonegoro, Jawa Timur) pada Agustus 2025 yang menewaskan empat orang, melukai dua orang, dan memaksa evakuasi 800 warga. 

Pemerintah mencoba mencari "jalan tengah" dengan mengeluarkan regulasi baru pada Juni 2025. Aturan ini bertujuan melegalkan sumur-sumur minyak tradisional tersebut, asalkan mereka memenuhi standar keselamatan dan lingkungan yang ditentukan dalam waktu empat tahun. Namun masih muncul kekhawatiran seperti lokasi pengeboran yang sangat dekat dengan permukiman warga.

Bupati Blora, Arief Rohman, melaporkan bahwa sumur yang meledak di Blora berada "berbahaya dekat dengan rumah penduduk". Pihaknya juga  telah mengambil tindakan cepat dengan menutup sumur-sumur yang melanggar batas aman dan menangkap operatornya.

"Sumur yang terletak di area tidak aman tidak boleh diizinkan beroperasi-mereka tidak akan dilegalkan dan harus ditutup," tegas Arief.


(tps/șef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Media Asing Tiba-Tiba Sorot Nuklir di RI, Ada Apa?

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |