Jakarta, CNBC Indonesia - Penasihat Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk Urusan Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro menampik kekhawatiran investor terhadap potensi makin minimnya pemberian dividen BUMN yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), akibat masuk ke Danantara.
Sebagaimana diketahui, sentimen negatif itu kabarnya menjadi pemberat laju Indeks Harga Saham Gabubgan (IHSG) pada hari ini. IHSG melanjutkan pelemahan jelang penutupan sesi I hari ini, Selasa (25/2/2025). Per pukul 11.28 WIB, IHSG anjlok 2% ke level 6.615,5, dengan 460 saham turun, 117 naik, dan 193 stagnan.
"Saya melihat ada mispersepsi, misalkan kekhawatiran dari investor saham perusahaan-perusahaan BUMN yang biasanya kasih dividen yang cukup generous ke investor barang kali akan turun, padahal saya yakin itu tidak menjadi bagian dari strategi," kata Bambang saat ditemui di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (25/2/2025).
"Tetap kepentingan investor minoritas yang masuk di pasar saham tetap akan jadi perhatian dari seluruh perusahaan BUMN yang Tbk," tegasnya.
Bambang pun mencontohkan, sejumlah negara yang memiliki holding BUMN besar, seperti Temasek di Singapura mampu memhuat perusahaan-perusahaan yang ada di bawah kelolaannya memiliki catatan kinerja yang positif, dan memberi dividen yang memberi cuan kepada para pemegang sahamnya.
"Temasek sebagai badan atau agensi yang mewakili pemerintah Singapura dalam konteks pemilikan saham mampu membuat Singapore Airlines bisa kita lihat itu best airlines di dunia, Singtel juga salah satu operator telekomunikasi yang cukup terpandang di Asia Pasifik," tegasnya.
Oleh sebab itu, ia memastikan Danantara yang dibuat pemerintahan Prabowo Subianto sebagai holding BUMN serupa Temasek Singapura dan Khazanah Malaysia juga mampu membuat BUMN-BUMN kelolaannya memberikan dividen yang optimal kepada para pemegang sahamnya.
(arj/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Perluas Adopsi Teknologi Dunia Usaha, Kemenkeu Lakukan Hal Ini
Next Article Holdingisasi Bikin Kontribusi BUMN ke Negara Makin Besar