Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham indeks LQ45 baru saja mengumumkan pembagian dividen. Pengumuman tersebut sontak membuat investor gembira. Beberapa saham di indeks LQ45 terpantau juga telah mengumumkan pembagian dividen untuk periode Juni 2025.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memutuskan untuk membagikan dividen Rp3,6 triliun atau Rp151,77 per saham dari laba tahun buku 2024.
Jumlah ini setara 100% dari laba bersih tahun buku 2024 dan mengindikasikan dividend yield 4,6% berdasarkan harga penutupan saham ANTM pada Kamis (12/6/2025) di Rp3.170/saham.
Anggota holding BUMN industri pertambangan MIND ID tersebut berhasil mencetak pendapatan tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp 69,19 triliun, dengan laba tahun berjalan senilai Rp3,85 triliun. Angka ini melonjak 25% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp3,08 triliun.
Adapula, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota grup Holding BUMN Pertambangan MIND ID, akan menyetujui pembagian dividen kepada para pemegang saham. Adapun RUPST PTBA dilaksanakan pada Kamis (12/6/2025) di Flores Ballroom, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
RUPS PTBA menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 3,83 triliun atau setara dengan 75% dari laba bersih perseroan tahun buku 2024.
Sementara itu sisa laba perusahaan dijadikan sebagai laba ditahan.
Sepanjang tahun lalu, PTBA diketahui mencetak laba bersih sebesar Rp5,10 triliun. Nilai ini mengimplikasi earning per share (EPS) sebanyak Rp443,01.
Artinya besaran dividen yang diperoleh pemegang saham akan setara dengan Rp 332,26 per saham.
CNBC Indonesia Research telah mencatat terdapat 10 saham indeks LQ45 yang akan membagikan dividen di sepanjang Juni 2025.
CNBC Indonesia Research juga merangkumkan track record dividen dari 10 saham indeks LQ45 di atas sejak melantai hingga saat ini, yang dimana terpantau sebagian mencatatkan kenaikan besaran nilai dividen hingga yield dividen, namun sebagian ada juga yang mencatatkan penurunan.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)