Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) senantiasa berkomitmen dalam menjaga ketahanan energi nasional dan siapkan kebutuhan hulu hilir energi guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk itu, Komisi XII DPR RI memberikan apresiasi terhadap kinerja dan langkah strategis Pertamina.
Pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro menegaskan, transformasi di Pertamina menjadi salah satu kunci keberhasilan Perusahaan untuk tumbuh dan berkembang. Melalui transformasi Holding Subholding, Perusahaan mampu bergerak lebih lean dan agile sehingga mendorong tren kinerja yang apik di setiap lini usaha.
"Restrukturisasi terbukti berhasil meningkatkan kinerja operasional dan finansial Pertamina Group" tegas Wiko dalam keterangan resminya, Jumat (21/2/2025).
Di samping itu, Wiko menjelaskan, Pertamina juga mempersiapkan langkah strategis 2025. Pertamina telah memiliki strategi Dual Growth Strategy, pertama memaksimalkan legacy business seperti peningkatan produksi hulu, membangun fleksibilitas kilang, dan bisnis retail. Selanjutnya, membangun bisnis karbon rendah, seperti pertumbuhan ekosistem Biofuel, ekspansi kapasitas Geothermal, hilirisasi produk kimia dan bisnis karbon rendah lain.
"Pertamina memegang peran yang sangat penting di ketahanan energi hulu migas dengan mengelola 69% produksi minyak nasional dan 37% produksi gas dari blok migas domestik yang kami kelola," jelas Wiko
Di sektor hulu, kata dia, sepanjang 2025 Pertamina akan meningkatkan produksi migas melalui program strategis optimalisasi pada asset eksisting baik melalui program pengembangan, pengembangan Enhanced Oil Recovery (EOR), percepatan produksi dari temuan eksplorasi khususnya minyak serta menambah cadangan ekonomis melalui kegiatan organik maupun pembahasan fiskal term dengan pemerintah.
"Di tahun 2025 produksi minyak domestik ditargetkan 416 MBOPD atau tumbuh 4%, dan produksi gas domestik sebesar 2.536 MMSCFD atau naik 3% dibanding tahun lalu," tutur dia.
Di sektor pengolahan, lanjut Wiko, Pertamina akan meningkatkan intake kilang menjadi 334 juta barrel atau naik 3% dibanding tahun lalu. Program strategis yang dijalankan antara lain peremajaan kilang, peningkatan yield valuable produk, perolehan bahan baku crude yang kompetitif serta penyelesaian proyek RDMP.
Sedangkan di hilir, Pertamina menargetkan distribusi BBM, Non BBM dan Petrokimia sebesar 106 juta KL atau meningkat 1 persen dibanding tahun 2024.
"Pertamina akan terus mengembangkan infrastruktur digital agar distribusi BBM Subsidi lebih tepat sasaran serta mendorong produk Non PSO," ucap Wiko.
Melalui Subholding Integrated Marine Logistics (IML) Pertamina akan terus meningkatkan jumlah armada kapal untuk meningkatkan volume kargo domestik yang ditargetkan meningkat 2% menjadi 102 juta KL.
Penyaluran gas juga akan ditingkatkan menjadi 958 BBTUD atau meningkat 12% dibanding tahun 2024. Peningkatan ini akan didorong dengan penambahan jaringan gas rumah tangga serta peningkatan demand pelanggan eksisting.
Di sisi lain, kapasitas pembangkit listrik dari energi bersih yang dijalankan Subholding Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) ditargetkan meningkat 2% menjadi 2.602 MW yang didukung operasional panas bumi dari Lumut Balai 2 serta produksi listrik bersih dari PLTGU Jawa 1.
Dengan demikian, Komisi XII DPR RI mengapresiasi Pertamina yang berkomitmen dalam mendukung Ketahanan Energi Nasional melalui program strategis Pertamina. Selain itu, pimpinan RDP Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya juga meminta Pertamina melalui Subholding untuk menjaga pasokan pendistribusian BBM dan LPG 3 Kg untuk masyarakat khususnya saat bulan Ramadan dan Idulfitri 1446 H, termasuk penyelesaian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:
Video: DPR & ESDM Sepakat Revisi Aturan Kebijakan Energi Nasional
Next Article DPR Minta Pertambangan Ilegal Bukan Dibinasakan Tapi Dibina!