Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap paparan mikroplastik dan tantangan pengelolaan limbah berbasis plastik, seorang siswi SMA Indonesia, Gracelyn Atmadja, menghadirkan sebuah terobosan yang tak hanya inovatif, tetapi juga mencerminkan kepedulian mendalam terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Melalui riset ilmiah yang matang dan bimbingan dari ilmuwan kelas dunia, Gracelyn mengembangkan lapisan pengganti plastik untuk cangkir kopi kertas yang selama ini dianggap ramah lingkungan, namun sebenarnya menyimpan ancaman tersembunyi, yaitu pelepasan mikroplastik saat bersentuhan dengan cairan panas.
"Saya ingin masyarakat bisa menikmati secangkir kopi tanpa rasa khawatir akan dampak jangka panjang terhadap tubuh maupun lingkungan," ujar Gracelyn dalam ajang presentasi ilmiah Jakarta Scholars Symposium bertajuk "Advocacy In Action".
Cangkir kopi kertas dengan lapisan inovatif yang diciptakan Gracelyn diberi nama RealCycle Cup yang berbasis nanopartikel besi (II) oksida tahan panas, tidak beracun, serta mudah dipisahkan dari limbah dengan magnet, sehingga membuat proses daur ulang menjadi jauh lebih efisien dan bersih.
"Inovasi ini hadir untuk menjawab tantangan global yang seringkali luput dari perhatian kita sehari-hari," tambahnya.
Inisiatif Gracelyn menuai apresiasi luas dari kalangan akademisi, pelaku industri, hingga ilmuwan internasional. Salah satunya adalah Dr. Thomas Webster, pakar nanoteknologi dan kandidat penerima Nobel, yang turut menjadi mentor dalam proses pengembangan teknologi ini.
"Gracelyn adalah contoh nyata bahwa solusi besar bisa lahir dari kepekaan terhadap masalah kecil yang diabaikan banyak orang. Ia berhasil menggabungkan kepedulian sosial, pendekatan ilmiah, dan keberanian untuk menciptakan solusi yang berpotensi mengubah standar industri global," ungkap Dr. Webster.
Foto: Dok: Ist
RealCycle Cup
Cangkir kopi kertas yang umum digunakan saat ini dilapisi plastik tipis di bagian dalam, membuatnya sulit terurai dan tak dapat didaur ulang sepenuhnya. Lebih mengkhawatirkan, sejumlah studi ilmiah mengungkapkan bahwa paparan suhu tinggi dapat menyebabkan plastik ini melepaskan mikroplastik ke dalam minuman. Mikroplastik telah ditemukan dalam tubuh manusia, termasuk di darah dan organ-organ vital, sehingga meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang.
Teknologi yang dikembangkan Gracelyn memberikan alternatif nyata yang aman dan layak diadopsi oleh pelaku industri minuman dan restoran. Selain ramah lingkungan, sistem pemisahan magnetiknya menawarkan efisiensi tinggi dalam pengolahan limbah dan mendukung sistem ekonomi sirkular yang semakin dibutuhkan dunia.
"Buat saya, menjaga bumi bukan sekadar membuang sampah pada tempatnya. Tapi juga tentang memperhatikan hal-hal kecil yang kita konsumsi setiap hari dan dampaknya terhadap planet ini," lanjut Gracelyn.
Visi Gracelyn tidak berhenti sampai di sini. Ia bertekad untuk membawa inovasi ini ke jaringan kedai kopi besar dan saat ini tengah menjalin pembicaraan dengan sejumlah kafe lokal untuk memulai uji coba fase berikutnya dari adopsi RealCycle Cup yang ia ciptakan.
Inovasi dari Gracelyn Atmadja ini menegaskan bahwa generasi muda Indonesia tidak hanya memiliki potensi, tetapi juga keberanian dan kecerdasan untuk menjadi penggerak perubahan global. Karyanya bukan sekadar solusi teknis, melainkan simbol dari paradigma baru bahwa masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan bisa dimulai dari langkah kecil namun berdampak besar, seperti cangkir kopi dengan lapisan berbasis nanopartikel besi (II) oksida yang lebih aman bagi tubuh dan bumi. Dengan RealCycle Cup, Gracelyn membuka jalan menuju gaya hidup yang lebih peduli, lebih sehat dan berkelanjutan.
(bul/bul)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Efek Domino Perang Dagang ke Bisnis Parfum Lokal
Next Article Bahaya! Studi Temukan Kandungan Mikroplastik di Kantong Teh