Jusuf Kalla Warning! Ekonomi Dunia Bermasalah, RI Tak Baik-baik Saja

18 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden periode ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, mengingatkan kondisi ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Diperburuk oleh efek perang dagang yang diluncurkan Presiden AS Donald Trump, yang turut berpotensi sebabkan perlambatan ekonomi dunia.

"Kita semua tahu ekonomi dunia ini bermasalah, terjadi penurunan, termasuk yang terakhir ini dengan tarif yang dikeluarkan oleh Trump, itu mempunyai efek luas, walaupun ditunda," kata pria yang akrab disapa JK itu dalam program Koneksi Cuap Cuap Cuan CNBC Indonesia, dikutip Rabu (16/4/2025).

Wapres era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo itu menjelaskan, sebelum ada efek perlambatan ekonomi akibat kebijakan tarif tinggi yang dikenakan Trump kepada mitra dagang utamanya, ekonomi Indonesia sudah dalam kondisi tertekan.

Dari sisi fiskal, APBN harus terus menanggung defisit, menyebabkan penumpukan utang yang terus berlanjut. Sebagaimana diketahui, kondisi ini tercermin dari realisasi pengelolaan APBN dalam tiga bulan pertama tahun ini yang telah mencapai defisit Rp 104,2 triliun, dengan total penarikan utang baru dalam bentuk pembiayaan anggaran sudah tembus Rp 250 triliun.

Penarikan utang baru untuk pembiayaan anggaran itu sudah sebesar 40,6% dari target tahun ini senilai Rp 616,2 triliun. Sedangkan realisasi defisit APBN per akhir Maret 2025 senilai Rp 104,2 triliun, atau 0,45% dari PDB. Nilai defisit itu setara 16,9% dari target yang telah ditetapkan dalam APBN 2025.

Total nilai utang pemerintah pusat sendiri per Januari 2025 sudah mencapai Rp 8.909,14 triliun atau naik sekitar 1,22% dari catatan per Desember 2024 sebesar Rp 8.801,09 triliun. Rasio utang pemerintah terhadap PDB pada Januari 2025 di kisaran 39,6% dan diperkirakan lembaga pemeringkat asing seperti Fitch Rating akan tembus di level 40,4% terhadap PDB sepanjang tahun ini.

Selain itu, JK mengingatkan, net investasi juga belum optimal untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi lebih kencang. Daya beli masyarakat pun ia tegaskan kini tengah tertekan karena pendapatan masyarakat makin minim, di tengah besarnya gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK serta makin terbatasnya lapangan pekerjaan.

Tekanan daya beli ini kata dia terlihat jelas dari aktivitas di pusat-pusat perdagangan masyarakat yang mencerminkan roda ekonomi secara riil, seperti di Pasar Tanah Abang hingga Pasar Senen.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dikeluarkan Bank Indonesia dari hasil survei terhadap para konsumen juga telah turun beruntun dalam tiga bulan tahun ini. Per Maret 2025 hanya 121,1, Februari 126,4, dan Januari di level 127,2.

"Jadi gabungan masalah ekonomi dunia, masalah dalam negeri kita, masalah investasi dalam negeri kita, maka ekonomi kita tentu tidak baik-baik saja," tegas JK.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

The Yudhoyono Institute Ulas Geopolitik Global Pasca-Kebijakan Trump

Next Article Sri Mulyani Ramal Ekonomi RI di 2025 Masih Suram

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |