Jangan Timbun Uang di Satu Rekening! Ini Kata Pakar

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia — Menimbun terlalu banyak uang di rekening, bisa berbalik malah merugikan dalam jangka panjang. Nasihat pakar tersebut bukan tanpa alasan. Nilai uang tunai dapat tergerus inflasi atau kesalahan transaksi.

"Rekening tabungan sering kali tidak memiliki perlindungan seperti kartu kredit," ucap Jessica Goedtel, perencana keuangan bersertifikat di Pennsylvania, dilansir CNBC Make It, dikutip Kamis (13/11/2025).

Artinya dana lebih sulit untuk dikembalikan jika rekening dibobol. Oleh karena itu, sebaiknya jangan menimbun uang tunai di rekening Anda.

Sementara itu Gregory Guenther, seorang konselor perencanaan pensiun berizin di New Jersey, menambahkan hal senada.

Kata Guenther, Anda cukup menyimpan cukup uang di rekening untuk kebutuhan tagihan satu atau dua minggu.

"Jika terlalu sedikit, Anda akan merasa cemas tentang setiap gesekan. Tapi jika terlalu banyak, Anda akan kehilangan pertumbuhan dalam akun dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Titik yang tepat bersifat pribadi, tetapi itu akan membuat Anda hidup tanpa harus memeriksa ulang saldo Anda sebelum membeli bahan makanan," jelasnya.

Satu hal yang ditekankan pakar adalah, uang di rekening tersebut bukanlah pengganti tabungan dana darurat.

Tabungan darurat dimaksudkan untuk pengeluaran besar yang tak terduga, seperti tagihan medis atau kehilangan pekerjaan.

Perencana keuangan biasanya menyarankan untuk menyisihkan tabungan darurat yang nilainya setara tiga hingga enam bulan di tempat terpisah yang mudah diakses, seperti rekening tabungan berbunga tinggi. Dengan begitu, uang tersedia saat Anda membutuhkannya kapanpun dan tanpa risiko.

Adapun menurut penyedia rencana pensiun Fidelity, idealnya seseorang sudah memiliki tabungan yang nilainya setara enam kali pendapatan tahunan saat mencapai usia 50, terutama jika mereka berencana pensiun di usia 67 tahun.

Misalnya, jika dalam setahun total pendapatan Anda adalah Rp100 juta, maka jumlah tersebut harus dikalikan enam, sehingga totalnya adalah Rp600 juta.

Namun, angka tersebut bukan patokan mutlak. Menurut Nathan Sebesta, perencana keuangan bersertifikat sekaligus pendiri Access Wealth Strategies, jumlah tabungan yang dibutuhkan bergantung pada beberapa faktor: kapan Anda ingin pensiun, berapa besar pengeluaran Anda di masa pensiun, dan di mana Anda tinggal.

Apa yang harus dilakukan jika dana tabungan masih jauh dari target?

Jika tabungan pensiun Anda tertinggal jauh, Sebesta menyarankan untuk menurunkan ekspektasi pendapatan saat pensiun. Fokuskan sisa waktu 10-15 tahun ke depan untuk melunasi utang, mengurangi pengeluaran, dan mempertimbangkan pindah ke lokasi dengan biaya hidup lebih rendah.

Sebagai langkah terakhir, Anda mungkin perlu tetap bekerja saat memasuki usia pensiun.

"Tidak ada yang bermimpi harus tetap bekerja saat pensiun," kata Sebesta. "Namun, bagi yang terlambat memulai dan tak bisa mengejar ketertinggalan, ini bisa jadi satu-satunya pilihan realistis."


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Nasihat Ahli Keuangan: Jangan Timbun Uang di Rekening

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |