Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pasukannya telah menyerang target di dekat istana presiden di ibu kota Suriah, Damaskus, pada Jumat (2/5/2025) pagi.
Serangan tersebut menegaskan kembali janji Netanyahu untuk melindungi anggota komunitas Druze. Ini juga menandai kedua kalinya Israel menyerang Suriah dalam beberapa hari.
"Israel menyerang tadi malam di dekat istana presiden di Damaskus," kata Netanyahu dalam pernyataan bersama dengan Menteri Pertahanan Israel Katz, seperti dikutip Reuters.
"Ini adalah pesan yang jelas kepada rezim Suriah: Kami tidak akan mengizinkan pasukan (Suriah) untuk dikerahkan di selatan Damaskus atau ancaman apapun terhadap komunitas Druze," tambahnya.
Sementara militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyerang "dekat dengan area Istana Ahmed Hussein al-Sharaa di Damaskus", tanpa menyebutkan targetnya. Tidak ada komentar langsung dari otoritas Suriah.
Druze, sebuah kelompok minoritas, menganut agama yang merupakan cabang dari Islam dan memiliki pengikut di Suriah, Lebanon, dan Israel. Pekan ini, kelompok tersebut terlibat dalam kekerasan sektarian terhadap orang-orang bersenjata Sunni.
Serangan tersebut mencerminkan ketidakpercayaan Israel yang mendalam terhadap kaum Islamis Sunni yang menggulingkan Bashar al-Assad pada Desember lalu, yang menimbulkan tantangan besar terhadap upaya Presiden sementara Ahmed al-Sharaa untuk membangun kendali atas negara tersebut.
Sejak Assad digulingkan pada Desember, Israel telah merebut wilayah di barat daya, bersumpah untuk melindungi Druze, melobi Amerika Serikat (AS) untuk menjaga negara tetangga tetap lemah, dan telah meledakkan sebagian besar senjata berat tentara Suriah setelah ia digulingkan.
Sharaa, yang merupakan komandan al Qaeda sebelum memutuskan hubungan dengan kelompok tersebut pada tahun 2016, telah berulang kali bersumpah untuk memerintah Suriah secara inklusif. Namun, insiden kekerasan sektarian, termasuk pembunuhan ratusan orang Alawi pada Maret, telah memperkeras ketakutan di antara kelompok minoritas tentang dominasi kaum Islamis di sana.
Kekerasan sektarian minggu ini dimulai pada Selasa, di mana terjadi bentrokan antara orang-orang bersenjata Druze dan Sunni di daerah Jaramana yang mayoritas penduduknya beragama Druze, yang dipicu oleh rekaman suara yang mengutuk Nabi Muhammad dan yang diduga oleh militan Sunni dibuat oleh seorang Druze.
Lebih dari selusin orang dilaporkan tewas sebelum kekerasan menyebar ke kota Sahnaya yang sebagian besar penduduknya beragama Druze di pinggiran Damaskus pada hari Rabu.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Netanyahu Sebut Serangan Israel ke Gaza Baru Permulaan
Next Article Breaking: Israel Bombardir Suriah, Ledakan Besar Terdengar di Damaskus