IHSG Ditutup Turun Dua Hari Beruntun Usai Tembus Rekor

1 hour ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menutup perdagangan di zona merah. Indeks merosot 0,31% atau 25,97 poin ke level 8.365,27. 

Sebanyak 425 saham turun, 277 naik, dan 254 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 19,16 triliun, melibatkan 51,04 miliar saham dalam 2,33 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 15.248 triliun. 

Mengutip Refinitiv, utilitas dan finansial menjadi sektor yang turun paling dalam, yakni -2% dan -1,15%. Kemudian diikuti oleh konsumer primer (-0,65%), industri (-0,53%), konsumer non-primer (-0,38%), dan bahan baku (-0,18%). 

Sebaliknya, teknologi, properti, kesehatan, dan energi berada di zona hijau dengan penguatan masing-masing 1,26%, 0,99%, 0,91%, dan 0,18%. 

Adapun IHSG terperosok ke zona merah seiring dengan koreksi di saham-saham bank jumbo dan emiten milik Prajogo Pangestu

Bank Central Asia (BBCA) menjadi pemberat utama dengan bobot -12,55 indeks poin. BBCA koreksi 2,04% hari ini ke level 8.400. Kemudian ada empat emiten Prajogo yang menjadi penghuni Bottom Movers atau 10 saham pemberat utama IHSG. 

Barito Renewables Energy (BREN) menarik IHSG ke bawah sebesar -7,62 indeks poin. BREN tercatat turun 1,96% dan tengah mencoba bertahan di level 10.000. Lalu Barito Pacific (BRPT) -3,75 indeks poin, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) -3,31 indeks poin, dan Chandra Daya Investasi (CDIA) -1,57 indeks poin. 

Sementara itu, Bumi Resources (BUMI) menjadi saham dengan bobot indeks terbesar yang mencoba mengungkit IHSG. BUMI yang naik hingga batas auto reject atas (ARA) atau 35% menyumbang 12,32 indeks poin.

Saham BUMI melejit setelah perusahaan rampung akuisisi 100% saham perusahaan tambang emas asal Australia, Wolfram Limited (WFL), dengan total nilai transaksi mencapai Rp698,98 miliar.

Adapun koreksi IHSG hari ini seiring dengan investor asing yang mencatat net sell. Pada sesi I, foreign net sell mencapai Rp 208,3 miliar. 

BBCA menjadi saham dengan net sell asing terbesar, yakni Rp 208,3 miliar. Diikuti oleh Sinergi Inti Andalan Prima (INET) Rp 73,8 miliar dan Antam (ANTM) Rp 57,1 miliar. 


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article IHSG Terbang 2,35%, Saham Emiten Pelat Merah Pesta Pora

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |