GS Supermarket Milik Korea Bakal Tutup di RI, Bos Ritel Bilang Begini

8 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha buka-bukaan soal kabar dari rencana penutupan seluruh gerai GS Supermarket dalam waktu dekat dan pelanggan setia supermarket tersebut diminta untuk menghabiskan poin sebagai potongan belanja sebelum tanggal 31 Mei 2025.

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan kabar dari penutupan gerai GS Supermarket dalam waktu dekat adalah benar.

"Terkait kabar GS Supermarket, iya, tokonya akan tutup dalam waktu dekat," kata Budi kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (9/5/2025).

Namun, penutupan seluruh gerai GS Supermarket menurutnya bukan karena bangkrut, melainkan akan ada pengalihan kepemilikan setelah manajemen supermarket menutup seluruh gerainya dalam waktu dekat.

"Tapi nanti akan ada yang takeover, alias pengalihan kepemilikan. Artinya ada, pasti namanya pengusaha kalau mau tutup juga cari siapa yang mau beli lah. Artinya ada yang mau takeover lah," ujar Budi.

"Jadi bakal ada investor lah, yang akan nanti setelah bulan Mei, setelah tutup nanti mungkin baru kita tau siapa investornya," tambah Budi.

Adapun menurutnya, tutupnya GS Supermarket dan akan beralih kepemilikan terjadi karena strategi bisnis dari pihak asal supermarket tersebut tidak ingin melanjutkan ekspansinya.

"GS Supermarket mungkin karena tidak ingin melanjutkan strategi bisnisnya dari pihak Korea-nya, sehingga memilih untuk menyudahi bisnisnya di Indonesia dan mengalihkan bisnisnya ke pihak lain," ungkapnya.

Selain itu, penyebab lainnya yakni ketidaksanggupan manajemen yang harus terus membuka gerai kurang dari sepuluh gerai.

"Karena kalau ritel itu tidak bisa stop hanya dengan sepuluh gerai saja. Harus buka terus sampai mencapai titiknya. Ritel itu pengaturan cash flow sih. Jadi benar-benar sampai titiknya cukup. Jadi kalau buka harus buka, terus sampai banyak sehingga perputaran costing head office-nya, costing-costing itu ada bayar direkturnya, bisa ter-cover oleh banyaknya gerai," ujarnya lagi.

Penyebab lainnya dan yang paling utama menurutnya yakni daya beli masyarakat yang masih lesu ditambah dengan pergantian gaya hidup masyarakat.

"Dampak daya beli pasti ada, tapi yang bikin heran, ada ritel lain yang tetap ramai meski kondisi daya beli lesu. Artinya ada penyebab lain yakni pergeseran pola hidup masyarakat. Sekarang masyarakat lebih mencari ritel yang memiliki ciri khasnya sendiri, sehingga mungkin gerai tersebut masih ramai, ya karena punya khasnya sendiri," pungkasnya.

Sebelumnya, dikabarkan supermarket asal Korea Selatan ini akan menutup seluruh gerainya dalam waktu dekat. Melalui akun resmi Instagramnya, @gssupermarketid, pelanggan setia GS Supermarket diminta untuk menghabiskan poin sebagai potongan belanja sebelum tanggal 31 Mei 2025.

"Panggilan khusus untuk para member nih, jangan lupa gunakan poin membership kamu saat belanja di GS The Fresh ya! karena masa berlaku poin sebentar lagi akan hangus pada 31 Mei 2025," tulis GS The Fresh Supermarket pada 16 April 2025 dikutip Kamis (8/5/2025).


(hoi/hoi)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kelas Menengah Tertekan, Sektor Ritel 2025 Diprediksi Melemah

Next Article Penjualan Lebaran Tak Capai Target, Bos Bisnis Ritel Pusing

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |