Jakarta, CNBC Indonesia — Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) membidik puluhan pesawat milik grup PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dapat kembali beroperasi atau return to service.
Managing Director Danantara Febriany Eddy mengatakan hal itu menjadi prioritas, karena banyak pesawat yang berhenti beroperasi sementara atau grounded, sejak pandemi Covid-19.
Dia menyebut grounded mengakibatkan tekanan yang besar bagi kinerja perusahaan. Tidak hanya menekan pendapatan kotor, tapi juga meningkatkan biaya sewa pesawat.
"Maka dari itu semakin lama [return to service] ditunda, makin dia bolongnya besar. Nah, dengan konsep yang sama, prioritas pertama Garuda yang nggak akan pernah boleh dia miss adalah return to service, RTS dari semua grounded aircraft-nya," kata Febriany saat Coffee Morning Session Danantara di Wisma Danantara, Jumat (14/11/2025).
Akan tetapi dia mengakui rencana prioritas ini merupakan pekerjaan besar yang tidak mudah dilakukan. Bengkel pesawat alias maintenance, repair, dan overhaul (MRO) sedang terbatas, dan diperebutkan oleh maskapai di seluruh dunia yang kompak melakukan grounded selama dua tahun pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, suntikan modal sebesar Rp23,67 triliun dari private placement tidak serta merta dapat memperbaiki kinerja perusahaan.
"Jadi target kita tahun depan itu semua bisa return to service. Kalau uang kan sudah dikasih, tinggal masalah dia merebut slot aja globally di seluruh dunia," tutur Febriany.
Dia tidak dapat memberikan rincian jumlah pesawat yang grounded. Febriany menyebut jumlahnya mencapai puluhan unit, dan paling banyak merupakan pesawat Citilink Indonesia, entitas usaha Garuda.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Danantara Kasih Pinjaman Rp 6,65 T ke Garuda Indonesia (GIAA)

2 hours ago
1
















































