Fokus Jalankan Bisnis Berkelanjutan, Begini 6 Strategi PGN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) berupaya mempercepat dekarbonisasi dan menuju ekonomi hijau, melalui dua jalur pertumbuhan utama. Pertama, melalui bisnis gas bumi yang telah dijalani dan kedua melalui bisnis yang rendah karbon.

PGN pun memiliki 6 fokus program strategis untuk menuju bisnis yang berkelanjutan. Di antaranya adalah membangun jaringan pipa transmisi yang berperan penting untuk konektivitas antar wilayah yang bisa memperbesar aksesibilitas bagi pengguna gas bumi. Kemudian, PGN aktif membangun terminal penerima LNG dan membentuk LNG hub.

Selain itu, PGN berusaha memastikan pasokan gas dengan menambah jaringan gas rumah tangga untuk mendukung kemandirian energi. Selanjutnya, PGN melalukan optimalisasi aset Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) untuk konversi kendaraan bermotor.

Kemudian, program dekarbonisasi dengan carbon capture (CCS/CCUS) untuk dekarbonisasi menuju target Net Zero Emission juga ditempuh oleh PGN. PGN turut mengadakan program energi baru terbarukan untuk ekonomi hijau dan keberlanjutan lingkungan, pengembangan ekosistem hidrogen (H2), produksi biometane (Limbah POME) dan hilirisasi amonia.

Oleh sebab itu, peran jajaran manajemen begitu penting bagi PGN dalam meningkatkan kinerjanya di sektor energi Indonesia. Dalam rangka mencapai target dan mengantisipasi berbagai tantangan, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari memiliki tiga strategi untuk membawa PGN meraih target-target kinerjanya.

Dalam hal ini, Rosa menjalankan tiga strategi prioritas PGN, antara lain Grow, Adapt, & Step out (GAS). Grow artinya PGN akan terus memperkuat dan meningkatkan pemanfaatan gas bumi melalui pengembangan infrastruktur gas, Compressed Natural Gas (CNG) ataupun Liquefied Natural Gas (LNG). Hingga saat ini, PGN telah mengoperasikan sepanjang 2.930 km pipa transmisi gas yang berada di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan menghubungkan berbagai wilayah nusantara. PGN juga memiliki keahlian dalam pengelolaan infrastruktur energi yang dapat dimanfaatkan untuk penyimpanan dan distribusi kedua bahan bakar hijau tersebut.

Lebih lanjut, kolaborasi juga menjadi cara bagi PGN untuk meningkatkan perannya dalam sektor energi nasional. Dalam hal ini, PGN dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE telah berkolaborasi dalam kajian pengembangan bahan bakar hijau. Kolaborasi ini diwujudkan dalam Joint Study Agreement bertajuk "Penggunaan Listrik dari Panas Bumi untuk Beyond Energy," yang merupakan bagian dari sinergi Pertamina Group dalam mendukung agenda dekarbonisasi.

Kolaborasi PGE dan PGN dalam memproduksi bahan bakar hijau juga merupakan bagian dari strategi PGE untuk tidak hanya mengembangkan energi panas bumi di sektor hulu, melainkan juga memperluas pemanfaatannya di hilir melalui pembangunan ekosistem industri hijau yang terintegrasi termasuk hidrogen hijau. Melalui sinergi ini, PGN dan PGE semakin memperkuat peran Pertamina Group dalam mendukung agenda transisi energi nasional dan berkontribusi dalam pencapaian target emisi nol pada tahun 2060.

Berkat sederet upaya dan inovasi tersebut, PGN dan anak perusahaannya kembali mencatatkan prestasi dalam ajang Anugerah Lingkungan PROPER 2024. PGN Group meraih 10 penghargaan, terdiri dari 4 PROPER Emas dan 5 PROPER Hijau.

Selain itu, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, juga menerima penghargaan Green Leadership Madya atas kepemimpinannya dalam mendorong implementasi prinsip keberlanjutan dan environmental, social, and governance (ESG).

Penghargaan ini diberikan kepada PGN atas komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan lebih daripada yang dipersyaratkan regulasi, serta kontribusi dalam menjalankan program-program keberlanjutan sosial yang berdampak positif bagi masyarakat.

(rah/rah)

Next Article Akselerasi Dekarbonisasi dan Ekonomi Hijau, Ini Langkah PGN