3 months ago
36
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka peluang PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) membeli pesawat Boeing untuk kebutuhan armada di maskapai pelat merah tersebut. Langkah tersebut dapat menjadi salah satu upaya negosiasi dengan pemerintahan Donald Trump.
"Pengadaan pesawat itu kita bicara sama Boeing. Kita sudah punya kontrak dulu, tetapi pernah ada kejadian yang kurang baik, kalau Bapak-Ibu ingat pernah ada kecelakaan pesawat dulu, nah di situ lah kita tidak menindaklanjuti kontrak tersebut," ujarnya dalam rapat dengan Komisi VI di gedung DPR RI Jakarta, dikutip Kamis (22/5).
Menurutnya, penambahan pesawat juga penting untuk meningkatkan layanan penerbangan Garuda. "Kami harapkan juga untuk bisa mengisi daripada penambahan pesawat yang ada di Garuda," ucapnya.
Erick mengungkapkan, pihaknya akan menyampaikan kebutuhan armada kepada Boeing melalui penyusunan kontrak baru. Bahkan, jumlahnya pun sama dengan kebutuhan jumlah pesawat yang sama seperti perjanjian sebelumnya.
"Kami kemarin memasukkan lagi kebutuhan pesawat ini kepada mereka, tetapi bukan kontrak lama, kontrak yang baru dengan jumlah yang sama," tuturnya.
Erick menambahkan, keterbatasan armada memiliki keterkaitan terhadap harga tiket pesawat. Ia menyebut, menekan peningkatan harga tiket bukan hanya dengan melakukan efisiensi, melainkan juga melalui penambahan armada pesawat.
"Ini sebagai catatan yang kita mau lihat seperti apa pengadaan-pengadaan yang bisa mereka penuhi dan ini yang kita harapkan juga untuk bisa mengisi penambahan pesawat yang ada tentu di Garuda," pungkasnya.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Saham Boeing Anjlok, China Hentikan Pengiriman Jet
Next Article Erick Minta Garuda Cs Bikin Road Map 6 Bulan,Termasuk Rencana Merger
